Jumlah rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan, baik berat, sedang maupun ringan bertambah dari sebelumnya 12 unit di 11 desa di lima kecamatan menjadi 46 rumah yang tersebar di 13 desa di enam kecamatan.

"Data ini termutakhir malam ini per pukul 22.00 WIB. Jumlahnya (rumah/bangunan terdampak) masih bisa berubah (bertambah). Data akan terus kami perbarui secara kekinian," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, di Trenggalek, Senin.

Akibat peristiwa itu, sebanyak 141 jiwa dari 46 keluarga terdampak.

Selain puluhan rumah, sebanyak delapan fasilitas sosial/fasilitas umum juga terdampak bencana longsor yang terjadi pada 18-19 April itu.

Petugas telah melakukan upaya penanganan dan penanggulangan bencana di daerah terdampak.

Dijelaskan, wilayah terdampak longsor terbanyak dilaporkan di Kecamatan Munjungan. Di wilayah yang berada di Kabupaten Trenggalek bagian selatan ini ada empat desa terdampak, yakni Karangturi, Bangun, Besuki dan Bendoroto.

Kemudian di Kecamatan Bendungan tiga desa, yakni Sumurup, Dompyong, Surenlor, sementara di Kecamatan Dongko yakni Desa Petung, Salamwates, dan Desa Pringapus.

Serta masing-masing satu desa di tiga kecamatan lain meliputi Desa Tangkil di Kecamatan Panggul, Desa Margomulyo di Kecamatan Watulimo, Desa Karangrejo di Kecamatan Kampak.

Triadi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan potensi longsor susulan jika terjadi hujan dengan intensitas tertentu.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan memantau perkembangan cuaca berkala," ujarnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024