Pemerintah Kota Mojokerto menjalin kerja sama tentang pengelolaan sampah dengan Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia) dalam rangka menyambut Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April.
Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro, Senin, mengatakan dalam kerja sama tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) tersebut juga melibatkan konsorsium perusahaan Jepang di Indonesia di bawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) di antaranya Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Untuk tahap awal akan mengelola TPST di Magersari," katanya.
Ia mengemukakan, Kota Mojokerto menghasilkan sampah sebesar 82 ton per hari dan pada tahun 2022, Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar di Kota Mojokerto.
"Penandatanganan kerja sama strategis antara pemerintah, sektor swasta dan rekosistem adalah langkah besar dalam perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto," katanya.
Selain berupaya meningkatkan tingkat daur ulang anorganik, kata dia, kerja sama ini juga bertujuan untuk mengajak lebih banyak masyarakat Mojokerto berkontribusi dan bersama mengurangi emisi karbon.
Sehingga, kata dia, menciptakan gaya hidup baru yang berbasis prinsip berkelanjutan dan kesadaran akan tanggung jawab setiap individu atas produk pascakonsumsinya sekaligus meningkatkan laju daur ulang kota untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari," ucapnya.
Co-Founder dan Chief Executive Officer Rekosistem, Ernest Layman, menyambut secara positif kerja sama pengelolaan sampah di Kota Mojokerto.
"Kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dan sektor swasta menjadi wujud kesadaran kolektif dalam mendorong perencanaan dan penerapan tata kelola manajemen sampah yang lebih ideal melalui pendekatan ekonomi sirkular dan waste-to-energy. Kami sangat senang menjadi bagian dari kerjasama ini untuk mengelola sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Ke depannya, Rekosistem berharap dapat mengelola seluruh TPS di Kota Mojokerto dan mewujudkan ekosistem berkelanjutan," katanya.
Ia menambahkan, konsorsium perusahaan Jepang ini tidak hanya memberikan dukungan secara finansial, TPST Magersari juga mendapat akses dalam mengadopsi pendekatan yang dilakukan para konsorsium perusahaan jepang ini yang telah terbukti sukses dalam mengatasi tantangan serupa dalam pengelolaan sampah di Jepang.
"Tempat pembuangan sampah di Kota Mojokerto dinilai belum optimal beroperasi sehingga TPST Magersari ini menjadi salah satu upaya strategis untuk mengurangi timbulan sampah yang berakhir di TPA," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro, Senin, mengatakan dalam kerja sama tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) tersebut juga melibatkan konsorsium perusahaan Jepang di Indonesia di bawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) di antaranya Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Untuk tahap awal akan mengelola TPST di Magersari," katanya.
Ia mengemukakan, Kota Mojokerto menghasilkan sampah sebesar 82 ton per hari dan pada tahun 2022, Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar di Kota Mojokerto.
"Penandatanganan kerja sama strategis antara pemerintah, sektor swasta dan rekosistem adalah langkah besar dalam perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto," katanya.
Selain berupaya meningkatkan tingkat daur ulang anorganik, kata dia, kerja sama ini juga bertujuan untuk mengajak lebih banyak masyarakat Mojokerto berkontribusi dan bersama mengurangi emisi karbon.
Sehingga, kata dia, menciptakan gaya hidup baru yang berbasis prinsip berkelanjutan dan kesadaran akan tanggung jawab setiap individu atas produk pascakonsumsinya sekaligus meningkatkan laju daur ulang kota untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari," ucapnya.
Co-Founder dan Chief Executive Officer Rekosistem, Ernest Layman, menyambut secara positif kerja sama pengelolaan sampah di Kota Mojokerto.
"Kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dan sektor swasta menjadi wujud kesadaran kolektif dalam mendorong perencanaan dan penerapan tata kelola manajemen sampah yang lebih ideal melalui pendekatan ekonomi sirkular dan waste-to-energy. Kami sangat senang menjadi bagian dari kerjasama ini untuk mengelola sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Ke depannya, Rekosistem berharap dapat mengelola seluruh TPS di Kota Mojokerto dan mewujudkan ekosistem berkelanjutan," katanya.
Ia menambahkan, konsorsium perusahaan Jepang ini tidak hanya memberikan dukungan secara finansial, TPST Magersari juga mendapat akses dalam mengadopsi pendekatan yang dilakukan para konsorsium perusahaan jepang ini yang telah terbukti sukses dalam mengatasi tantangan serupa dalam pengelolaan sampah di Jepang.
"Tempat pembuangan sampah di Kota Mojokerto dinilai belum optimal beroperasi sehingga TPST Magersari ini menjadi salah satu upaya strategis untuk mengurangi timbulan sampah yang berakhir di TPA," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024