Kendaraan bus dan truk memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sebelum menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, saat arus balik hari keempat setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Minggu (14/4) malam.
Berdasarkan pantauan kondisi arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Minggu malam (14/5), hingga pukul 23.45 WIB, puluhan bus bermuatan penumpang dan truk masih mengantre pada jalur masuk menuju kapal yang disediakan. Antrean kendaraan memanjang hingga keluar gerbang pelabuhan, berbeda dengan antrean pada sehari sebelumnya yang masih di dalam area pelabuhan.
Kendaraan tersebut menunggu giliran untuk masuk ke kapal yang melayani penyeberangan reguler maupun eksekutif.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat, jumlah bus yang diseberangkan dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak pada, Sabtu (13/4) sebanyak 340 unit.
Jumlah tersebut melonjak dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 246 unit. Sedangkan, jumlah truk yang diseberangkan sebanyak 778 unit, naik dari sebelumnya sebanyak 517 unit.
"Penyeberangan pada 13 April dilayani 34 kapal dengan jumlah perjalanan sebanyak 120 kali," ujar General Manager PT Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Rudi Sunarko.
ASDP menyediakan sebanyak 66 unit kapal untuk melayani arus balik dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, maupun sebaliknya, dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Panjang.
Sebagai upaya mengantisipasi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, pihak Kepolisian Daerah Lampung juga menyiapkan sistem tunda (delaying system) kendaraan yang bergerak ke pelabuhan.
Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, pihaknya telah menyiagakan empat titik rest area dan lima titik buffer zone yang diaktifkan ketika delaying system harus diberlakukan.
Rest area memiliki daya tampung kendaraan total sebanyak 1.200 unit, sedangkan buffer zone dapat menampung 360 unit kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Berdasarkan pantauan kondisi arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Minggu malam (14/5), hingga pukul 23.45 WIB, puluhan bus bermuatan penumpang dan truk masih mengantre pada jalur masuk menuju kapal yang disediakan. Antrean kendaraan memanjang hingga keluar gerbang pelabuhan, berbeda dengan antrean pada sehari sebelumnya yang masih di dalam area pelabuhan.
Kendaraan tersebut menunggu giliran untuk masuk ke kapal yang melayani penyeberangan reguler maupun eksekutif.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat, jumlah bus yang diseberangkan dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak pada, Sabtu (13/4) sebanyak 340 unit.
Jumlah tersebut melonjak dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 246 unit. Sedangkan, jumlah truk yang diseberangkan sebanyak 778 unit, naik dari sebelumnya sebanyak 517 unit.
"Penyeberangan pada 13 April dilayani 34 kapal dengan jumlah perjalanan sebanyak 120 kali," ujar General Manager PT Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Rudi Sunarko.
ASDP menyediakan sebanyak 66 unit kapal untuk melayani arus balik dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, maupun sebaliknya, dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Panjang.
Sebagai upaya mengantisipasi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, pihak Kepolisian Daerah Lampung juga menyiapkan sistem tunda (delaying system) kendaraan yang bergerak ke pelabuhan.
Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, pihaknya telah menyiagakan empat titik rest area dan lima titik buffer zone yang diaktifkan ketika delaying system harus diberlakukan.
Rest area memiliki daya tampung kendaraan total sebanyak 1.200 unit, sedangkan buffer zone dapat menampung 360 unit kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024