Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen menjamin keamanan di seluruh wilayah di daerah setempat, saat berlangsungnya momen mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau masa Lebaran 2024.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi seusai memimpin Apel Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri, di balai kota setempat, Kamis.
"Karena Idul Fitri momen sakral, maka saya minta tolong seluruh petugas ikhlas menjaga Kota Surabaya," kata Eri kepada wartawan di Surabaya.
Dia menjelaskan mekanisme pengamanan dilakukan secara menyeluruh, artinya mulai ruas jalan protokol, tempat-tempat umum (TTU), hingga wilayah perkampungan.
Kemudian, setiap petugas diminta berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan RT/RW.
Dia optimistis dengan langkah itu, maka penanganan kejadian kegawatdaruratan bisa secepatnya ditangani. Sedangkan, untuk antisipasi pembobolan rumah di masa mudik Lebaran maka pemkot berkoordinasi dengan kepolisian.
Beberapa kejadian yang diwaspadai, salah satunya adalah pencurian dengan Pemberatan (curat), pencurian dengan Kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan Bermotor (curanmor).
"Setiap RW sudah diminta untuk memerhatikan rumah-rumah yang ditinggal mudik oleh pemiliknya. Petugas juga berputar mengecek kondisi lingkungan," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya meminta setiap pengurus RT/RW untuk menunjuk salah satu warga sebagai penanggung jawab keamanan lingkungan.
Jalur keluar masuk permukiman penduduk pun dilakukan dengan sistem satu pintu.
"Setiap warga harus punya kepedulian dengan lingkungan tempat tinggalnya, kalau ada orang mencurigakan supaya ditanyai," tuturnya.
Sementara, Eri juga mengimbau kepada seluruh warga tak melaksanakan kegiatan takbir keliling di jalan raya dengan menggunakan mobil bak terbuka sebagai langkah mencegah gangguan kelancaran lalu lintas maupun kecelakaan.
Kegiatan takbir keliling, kata dia, bisa digantikan dengan patrol keliling di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Lalu lintasnya kami koordinasikan dengan pihak terkait, tetapi lebih menggelar patrol saja," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi seusai memimpin Apel Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri, di balai kota setempat, Kamis.
"Karena Idul Fitri momen sakral, maka saya minta tolong seluruh petugas ikhlas menjaga Kota Surabaya," kata Eri kepada wartawan di Surabaya.
Dia menjelaskan mekanisme pengamanan dilakukan secara menyeluruh, artinya mulai ruas jalan protokol, tempat-tempat umum (TTU), hingga wilayah perkampungan.
Kemudian, setiap petugas diminta berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan RT/RW.
Dia optimistis dengan langkah itu, maka penanganan kejadian kegawatdaruratan bisa secepatnya ditangani. Sedangkan, untuk antisipasi pembobolan rumah di masa mudik Lebaran maka pemkot berkoordinasi dengan kepolisian.
Beberapa kejadian yang diwaspadai, salah satunya adalah pencurian dengan Pemberatan (curat), pencurian dengan Kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan Bermotor (curanmor).
"Setiap RW sudah diminta untuk memerhatikan rumah-rumah yang ditinggal mudik oleh pemiliknya. Petugas juga berputar mengecek kondisi lingkungan," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya meminta setiap pengurus RT/RW untuk menunjuk salah satu warga sebagai penanggung jawab keamanan lingkungan.
Jalur keluar masuk permukiman penduduk pun dilakukan dengan sistem satu pintu.
"Setiap warga harus punya kepedulian dengan lingkungan tempat tinggalnya, kalau ada orang mencurigakan supaya ditanyai," tuturnya.
Sementara, Eri juga mengimbau kepada seluruh warga tak melaksanakan kegiatan takbir keliling di jalan raya dengan menggunakan mobil bak terbuka sebagai langkah mencegah gangguan kelancaran lalu lintas maupun kecelakaan.
Kegiatan takbir keliling, kata dia, bisa digantikan dengan patrol keliling di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Lalu lintasnya kami koordinasikan dengan pihak terkait, tetapi lebih menggelar patrol saja," ucapnya.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024