Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyosialisasikan nilai manfaat prangko kepada generasi muda saat acara peluncuran prangko seri senjata tradisional dan sampul hari pertama PT Pos Indonesia bertajuk "Edukasi melalui Prangko dan Filateli" di Serang, Banten, Selasa.
Sampul hari pertama adalah istilah bagi amplop yang diterbitkan PT Pos Indonesia bersamaan dengan penerbitan suatu prangko baru.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo pada siaran pers di Jakarta, Rabu, menyatakan prangko baru tersebut bergambar golok Ciomas dan Kujang Ksatria (Koleksi Museum Sri Baduga, Jawa Barat), Mandau (Koleksi Museum Kapuas Raya, Kalimantan Barat), dan Rencong Meupucok (Koleksi Museum Aceh).
Direktur Jenderal (Dirjen) PPI Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan nilai manfaat prangko penting disosialisasikan kepada generasi muda secara tepat sasaran, terutama pelajar, agar dapat menumbuhkan kecintaan terhadap prangko dan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Wayan menyatakan prangko dapat berfungsi sebagai bukti pembayaran biaya pengiriman pos, alat edukasi masyarakat, alat penyebarluasan informasi publik, dan benda filateli.
Sampul hari pertama adalah istilah bagi amplop yang diterbitkan PT Pos Indonesia bersamaan dengan penerbitan suatu prangko baru.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo pada siaran pers di Jakarta, Rabu, menyatakan prangko baru tersebut bergambar golok Ciomas dan Kujang Ksatria (Koleksi Museum Sri Baduga, Jawa Barat), Mandau (Koleksi Museum Kapuas Raya, Kalimantan Barat), dan Rencong Meupucok (Koleksi Museum Aceh).
Direktur Jenderal (Dirjen) PPI Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan nilai manfaat prangko penting disosialisasikan kepada generasi muda secara tepat sasaran, terutama pelajar, agar dapat menumbuhkan kecintaan terhadap prangko dan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Wayan menyatakan prangko dapat berfungsi sebagai bukti pembayaran biaya pengiriman pos, alat edukasi masyarakat, alat penyebarluasan informasi publik, dan benda filateli.
"Prangko dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya yang maksimal bagi masyarakat Indonesia. Prangko juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempererat hubungan antar bangsa,” kata Wayan.
Namun, perkembangan teknologi informasi saat ini menyebabkan budaya menulis dan berkirim surat atau kartu pos kepada sanak saudara atau sahabat sudah sangat jarang.
Oleh karena itu, Direktorat Pos Ditjen PPI Kementerian Kominfo, PT Pos Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang bekerja sama untuk memperkenalkan prangko kepada generasi muda agar mereka dapat melestarikan salah satu budaya bangsa Indonesia itu.
"Para siswa serta guru akan mendapatkan pengetahuan tentang kegemaran mengumpulkan, merawat, mempelajari prangko dan benda pos lainnya melalui filateli,” kata Wayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024