Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan masyarakat sangat antusias adanya operasi pasar murni (OPM) yang digelar pemkot, dengan membeli bahan pokok sesuai dengan kebutuhan.

Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah, di Kediri, Jumat, mengemukakan selama meninjau pelaksanaan OPM di beberapa kelurahan, kegiatan tersebut berjalan lancar, cepat dan tidak sampai ada kerumunan.

"Ketersediaan stok bahan pangan Kota Kediri aman. Namun tetap meminta jajaran baik Bulog Kediri maupun pemangku kebijakan lainnya untuk selalu berkoordinasi dalam menjaga ketersediaan stok bahan pangan untuk Kota Kediri," katanya.

Pihaknya sudah menjadwalkan untuk operasi pasar murni selanjutnya. Komoditas yang dijual dalam kegiatan itu seperti beras, gula pasir, hingga telur ayam.

"Pekan depan kami akan ada gerakan pangan murah di lima titik kelurahan dan bazar di GOR Jayabaya, Kediri. Semoga tidak ada panic buying karena sampai setelah lebaran masih aman stok bahan pangan Kota Kediri," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani mengungkapkan bahwa animo masyarakat untuk beli di OPM ini tiap kelurahan berbeda-beda.

Namun dari semua kelurahan yang menjadi tempat OPM, di Kelurahan Bangsal dan Lirboyo, masyarakat antusias membeli sangat banyak hingga menyebabkan semua komoditas laku terjual sampai kurang.

"Untuk komoditas yang paling diminati semua rata-rata seperti di Kelurahan Pocanan, permintaan telur banyak sehingga cepat habis dan harus diambilkan dari kelurahan lain yang pada hari itu juga dilaksanakan OPM ini. Begitu juga dengan kelurahan lainnya," kata Wahyu.

Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno mengungkapkan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan karena melihat antusias masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau ini masih tinggi.

Ia menambahkan saat operasi pasar komoditas beras juga tetap disediakan. Kenaikan harga beras di pasar dipicu dengan tanam padi yang dilakukan petani mundur.

"Sudah terlalu jauh dari panen raya. Kami sudah dialog dengan petani, mereka menunda tanam karena khawatir air belum ada. Saat ini hujan terlambat. Biasanya November dan Desember sudah hujan. Sebagian besar sudah mulai tanam, jadi di Maret panen. Semoga saat Lebaran sudah panen raya," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024