Tulungagung - Kepolisian Resor Tulungagung sejak seminggu terakhir gencar melakukan razia kendaraan bermotor di sejumlah pabrik dan sekolah untuk mengurangi kecelakaan menjelang Natal dan Tahun Baru 2012. "Secara resmi operasi yang dengan sandi 'Zebra Semeru 2011' ini telah dimulai 28 November dan akan berakhir pada 11 Desember mendatang," ujar Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Satria Permana, Senin. Ia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan razia di SMA 1 Boyolangu dan SMK N 2 Boyolangu, sedangkan di lingkungan pabrik dilakukan di area produksi pabrik kertas Setia Kawan dan perusahaan kaos MCB Tulungagung. Hasilnya, dari operasi yang sudah dilakukan tersebut ditemukan berbagai macam pelanggaran, mulai dari masalah kelengkapan surat serta lainnya yang menjadikan potensi kecelakaan. "Operasi ini dilakukan untuk menciptakan situasi yang kondusif sebelum perayaan natal dan tahun baru di wilayah Tulungagung," tegasnya. Satria menjelaskan, razia sengaja menyasar lingkungan sekolah dan perusahaan karena berdasar data kasus kecelakaan lalu-lintas selama beberapa tahun terakhir, korban paling banyak adalah dari kelompok usia sekolah dan pegawai perusahaan. Dalam operasi Zebra Semeru 2011 itu sendiri polisi tidak langsung melakukan penindakan, melainkan hanya memberikan teguran melalui pihak sekolah dan diberikan surat untuk disampaikan kepada orang tua murid yang melakukan pelanggaran lalu-lintas. Demikian juga saat melakukan razia di sejumlah pabrik di Tulungagung, petugas hanya memberikan surat teguran melalui pimpinan perusahaan masing-masing. Ia menambahkan, hingga saat ini frekwensi pelanggaran atau pemberian surat tilang kepada kalangan pengendara roda dua maupun roda empat cenderung meningkat semenjak diberlakukannya operasi zebra. "Hingga sekarang sudah ada sekitar 796 pelanggaran kami temukan, sebagian ada yang ditilang karena pelanggarannya dinilai berat," terangnya. Operasi Zebra Semeru 2011 biasanya dilakukan serentak di beberapa titik bekerja dengan jajaran polsek-polsek yang ada di masing-masing wilayah. "Jika masyarakat sadar maka pelanggaran jelas akan menurun," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011