Perusahan farmasi PT Satoria Aneka Industri (SAI) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan produk cairan infus merek Suryavena guna memasok 400 rumah sakit dan klinik milik ormas tersebut.

Presiden Direktur Satoria Group Alim Satria dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu mengatakan kerja sama ini merupakan Co Branding dengan merek Suryavena yang dimiliki kedua pihak Muhammadiyah dan SAI untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan rumah sakit Muhammadiyah.

"Sebagai perusahaan multinasional, Satoria sangat mendukung penguatan produk lokal di negeri sendiri, Tentunya, kami menyambut gembira keinginan PP Muhammadiyah untuk memiliki produk merek sendiri," kata Alim Satria.

Alim Satria menjelaskan kerja sama ini melibatkan tiga pihak yakni Satoria Aneka Industri (SAI) sebagai produsen, Kimia Farma Trading & Distribution sebagai distributor dan Muhammadiyah sebagai pemasaran ke jaringan rumah sakitnya.

"Kerja sama ini bukanlah sekadar kolaborasi bisnis biasa, namun sebuah keinginan dengan visi bersama untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Bagi Satoria kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjamin kualitas hidup melalui pengobatan berkualitas tinggi dan unggul yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang," ujarnya.

Saat ini pabrik PT Satoria Aneka Industri (yang biasa dikenal Satoria Pharma) yang berlokasi di Kabupaten Pasuran, Jawa Timur sudah memroduksi cairan infus dengan kapasitas hingga 160 juta botol per tahun. Produksi pabrik yang diresmikan tahun 2017 sudah banyak mendukung program kesehatan Pemerintah melalui pelayanan fasilitas BPJS.

"Cairan infus Suryavena rencana mulai diproduksi akhir bulan ini dan mulai beredar pada April 2024, di mana pemasaran diserahkan kepada Muhammadiyah untuk diedarkan ke seluruh jaringan rumah sakit dan klinik mereka,” kata Managing Director Satoria Pharma, Adi Pranoto Alim.

Adi mengatakan produksi Suryavena pada tahun pertama ini diproyeksikan mencapai 2 juta botol cairan infus, dan akan meningkat double digit pada tahun-tahun berikutnya. 

Dengan jaringan rumah sakit dan klinik dan mencapai 400 unit, Adi optimis kerja sama ini akan terus berkembang, dan tidak menutup kemungkinan untuk memasok rumah sakit lainnya. 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024