Sejumlah warga Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura menggelar khataman Al Quran Ramadhan di tenda pengungsian, karena surau di wilayahnya rusak akibat gempa yang melanda Pulau Bawean.
"Karena langgar di dusun kami rusak saat gempa kemarin, jadi warga inisiatif untuk menggelar khataman Al Quran di tenda pengungsian," ucap salah satu warga Dusun Suwari yang bernama Nur Layla, Selasa.
Nur menjelaskan, khataman Al Quran tersebut memang sering dilakukan oleh warga di Dusun Suwari setiap Ramadhan tiba.
"Karena sudah menjadi kebiasaan, jadi meskipun di tenda pengungsian kami tetap menggelar khataman Al Quran," katanya.
Nur menambahkan, kegiatan doa bersama dan khataman Al Quran biasa dilakukan setelah shalat Subuh, Dhuhur dan Maghrib.
"Setelah Subuh dan Dhuhur kami Khataman Al Quran, kalau Ashar kami doa bersama dan Yasinan," ujarnya.
Selain khataman, kata dia, warga juga menggelar doa bersama serta yasinan untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Karena langgar di dusun kami rusak saat gempa kemarin, jadi warga inisiatif untuk menggelar khataman Al Quran di tenda pengungsian," ucap salah satu warga Dusun Suwari yang bernama Nur Layla, Selasa.
Nur menjelaskan, khataman Al Quran tersebut memang sering dilakukan oleh warga di Dusun Suwari setiap Ramadhan tiba.
"Karena sudah menjadi kebiasaan, jadi meskipun di tenda pengungsian kami tetap menggelar khataman Al Quran," katanya.
Nur menambahkan, kegiatan doa bersama dan khataman Al Quran biasa dilakukan setelah shalat Subuh, Dhuhur dan Maghrib.
"Setelah Subuh dan Dhuhur kami Khataman Al Quran, kalau Ashar kami doa bersama dan Yasinan," ujarnya.
Selain khataman, kata dia, warga juga menggelar doa bersama serta yasinan untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia.
"Doa bersama itu juga buat keselamatan kami semua, supaya tidak ada lagi gempa yang terjadi di Bawean," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024