Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun memeriksa kondisi kebersihan atau higienis makanan takjil yang dijual di sejumlah bazar di wilayah itu dalam momentum Ramadhan1445 Hijriah.
"Kegiatan pemeriksaan ini untuk pengamanan makanan takjil yang biasa dijual di bulan puasa. Kami memeriksa makanan dan minuman yang dijual saat bazar," ujar Subkoordinator Farmasi, Alkes, dan Makanan-Minuman Dinkes, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Suparida, di Madiun, Jumat.
Melalui pemeriksaan tersebut, pihaknya memastikan makanan dan minuman yang dijual untuk takjil telah memenuhi syarat keamanan pangan dan higienis.
Suparida menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan tersebut, antara lain lokasi dimana lokasi bazar wajib bersih dan tidak berdekatan dengan kawasan kotor seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
"Dari segi pengemasan, kemudian meja untuk tempat berjualan, dan lainnya juga harus bersih. Kalau ada makanan yang tidak tertutup kemasan, harus menggunakan alat atau memakai sarung tangan bersih untuk mengambil," katanya.
Selain itu pihaknya juga memeriksa makanan yang berpotensi mengandung bahan yang membahayakan, seperti makanan dan minuman dengan warna mencolok yang dikhawatirkan menggunakan zat pewarna tak sesuai anjuran.
Suparida menambahkan pihaknya juga menyarankan pedagang untuk menjual makanan dan minuman yang baru dimasak.
"Paling tidak memasaknya empat jam sebelum bazar mulai, sehingga masih dalam batas aman untuk dikonsumsi. Kalau terlalu lama, dikhawatirkan saat dikonsumsi waktu berbuka sudah banyak terkontaminasi dengan kuman," katanya.
Hasil pemeriksaan, kata dia, belum ada temuan terkait makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan. Meski begitu, pihaknya akan terus memantau dan melakukan pemeriksaan, termasuk ke lokasi jualan dadakan yang banyak bermunculan saat momentum Ramadhan.
"Prinsip, higienis harus dikedepankan. Juga kalau bisa ditambahkan tempat cuci tangan di lokasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kegiatan pemeriksaan ini untuk pengamanan makanan takjil yang biasa dijual di bulan puasa. Kami memeriksa makanan dan minuman yang dijual saat bazar," ujar Subkoordinator Farmasi, Alkes, dan Makanan-Minuman Dinkes, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Suparida, di Madiun, Jumat.
Melalui pemeriksaan tersebut, pihaknya memastikan makanan dan minuman yang dijual untuk takjil telah memenuhi syarat keamanan pangan dan higienis.
Suparida menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan tersebut, antara lain lokasi dimana lokasi bazar wajib bersih dan tidak berdekatan dengan kawasan kotor seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
"Dari segi pengemasan, kemudian meja untuk tempat berjualan, dan lainnya juga harus bersih. Kalau ada makanan yang tidak tertutup kemasan, harus menggunakan alat atau memakai sarung tangan bersih untuk mengambil," katanya.
Selain itu pihaknya juga memeriksa makanan yang berpotensi mengandung bahan yang membahayakan, seperti makanan dan minuman dengan warna mencolok yang dikhawatirkan menggunakan zat pewarna tak sesuai anjuran.
Suparida menambahkan pihaknya juga menyarankan pedagang untuk menjual makanan dan minuman yang baru dimasak.
"Paling tidak memasaknya empat jam sebelum bazar mulai, sehingga masih dalam batas aman untuk dikonsumsi. Kalau terlalu lama, dikhawatirkan saat dikonsumsi waktu berbuka sudah banyak terkontaminasi dengan kuman," katanya.
Hasil pemeriksaan, kata dia, belum ada temuan terkait makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan. Meski begitu, pihaknya akan terus memantau dan melakukan pemeriksaan, termasuk ke lokasi jualan dadakan yang banyak bermunculan saat momentum Ramadhan.
"Prinsip, higienis harus dikedepankan. Juga kalau bisa ditambahkan tempat cuci tangan di lokasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024