Seluruh pusat perbelanjaan atau mal milik Pakuwon Grup di Surabaya ditutup sesaat, antara satu hingga dua jam pascagempa susulan sebesar 6,5 Skala Richter (SR) di Tuban yang terasa hingga Kota Pahlawan.

Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi di Surabaya, Jumat, mengatakan penutupan tersebut sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“ Ya, kami tutup semua mal Pakuwon sementara,” katanya. 

Sutandi menjelaskan pascagempa pihaknya memeriksa mal dan belum ada laporan terjadi kerusakan.

“Tidak ada kerusakan, sementara kami evakuasi para pengunjung. Kami tutup satu atau dua jam lihat situasi dan kondisinya,”ucapnya.

Sementara itu, salah satu pegawai di Mal Tunjangan Plaza bernama Pipit, mengaku merasakan gempa di dalam mal tersebut.

“Iya mal ditutup, manajemen meminta tenant-tenant di mal ditutup,” ujarnya.

Selain mal, ada pula pondok pesantren yang berada di Surabaya Selatan, yakni Ponpes Alif Laam Miim juga terdampak gempa susulan yang terjadi pukul 15.52 WIB.

Semua santri yang mengikuti kegiatan hadrah sembari menunggu waktu berbuka puasa langsung berhamburan keluar masjid menuju halaman.

Selain itu, sejumlah karyawan beberapa perkantoran di Surabaya pusat juga berhamburan keluar gedung setelah merasakan gempa susulan.

Para karyawan yang berada di kawasan Tegalsari tersebut mengaku tidak menyangka akan terjadi gempa susulan.

Menurut data dari aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa telah terjadi sebanyak 15 kali, sejak pukul 11.22 WIB. Namun yang terbesar pada pukul 15.52 WIB, yakni sebesar 6,5 Skala Richter (SR).

Menurut data BMKG, beberapa wilayah dalam skala MMI, yang merasakan gempa tersebut diantaranya III-IV Blora, III-IV Surabaya, III-IV Kabupaten Banjar, II-III Mojokerto, II-IIl Malang, II-IIl Lumajang, II-III Nganjuk dan II Yogyakarta.(*)

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024