Malang - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, melakukan pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan monitoring dan evaluasi warganya melalui 39 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di wilayah tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Mursyidah, Kamis, mengatakan, hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan keberhasilan, yakni munculnya angka penderita HIV /AIDS di wilayah Kabupaten Malang yang mencapai 678 penderita selama kurun Januari hingga November 2011. "Munculnya data itu merupakan keberhasilan Dinkes Kabupaten Malang dalam memantau dan mengevaluasi penyebaran penyakit ini, sebab data sebelumnya hanya berupa kisaran," katanya. Mursyidah menjelaskan, dari jumlah penderita yang terdata, mayoritas penyebabnya adalah sering berganti pasangan dan akibat penggunaan narkoba suntik. Sedangkan penderita terbanyak, didominasi oleh kalangan rumah tangga, hal ini disebabkan tidak setianya seorang pasangan. Sementara daerah yang tertinggi angka penderita HIV/AIDS, adalah Kecamatan Gondanglegi, Kromengan, serta Kecamatan Sumberpucung. "Jumlah penderita terbanyak adalah wanita, sebab terinfeksi melalui pasangannya," kata Mursyidah. Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Malang akan memberikan kondom kepada para Pekerja Seks Komersil (PSK) di seluruh lokalisasi wilayah Kabupaten Malang, sehingga diharapkan mampu menekan angka penderita HIV/AIDS. Meski demikian, Musryidah mengaku, langkah pencegahan paling efektif dan paling utama dilakukan di dalam setiap keluarga. "Yang paling utama pencegahan itu dimulai dari keluarga," katanya. Sementara terkait solusi pencegahan dengan melakukan penutupan seluruh lokalisasi di wilayah Kabupaten Malang, Mursyidah menegaskan, memang akan ada keberhasilan, namun disisi lain akan semakin sulitnya kontrol penyebaran para PSK di Kabupaten Malang, sehingga penyebaran HIV/AIDS juga akan sulit dikontrol.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011