Sebanyak 38 mahasiswa Pariwisata-Bisnis Kuliner Universitas Ciputra Surabaya mengelola restoran Baegopa yang berada di lobi kampus dengan konsep negara Korea Selatan.

Manager Baegopa Resto, Theodora Kezia Sudibyo di Surabaya, Senin mengatakan nama Baegopa dalam bahasa Korea berarti lapar. Ide itu terinspirasi dari kunjungan Prodi Bisnis Kuliner UC Surabaya ke Korea Selatan. 

"Kami terinspirasi dekorasi dan aneka makanan yang dihidangkan di restoran yang kami kunjungi di Hongdae dan Itaewon, Korea Selatan. Aneka makanan khas Korea dan street food Korea yang sedang tren saat ini," katanya.

Kezia dan tim membuat berbagai makanan khas Korea untuk diajukan pada dosen sebagai bagian dari menu restoran. Namun, ada beberapa makanan yang kemudian tidak bisa ditampilkan karena kendala pembuatan dan juga minimnya peminat, hingga akhirnya menentukan 20 menu, 15 pastry.

"Lumayan banyak menu yang ditolak, ini ada pertimbangannya. Misalnya kita mau jual buah-buah gula yang sedang tren, tetapi kalau kita lihat untuk dijual agak susah di operasionalnya, makanya akhirnya tidak jadi masuk menu," ujarnya.

Ke-38 mahasiswa tersebut dibagi tim kecil untuk operasional bagian pelayanan dan bar, pastry dan kitchen. Pos ini digilir setiap 10 hari, sehingga semua bisa merasakan pengalaman berbeda di tiap pos.

"Karena operasional kami juga masuk bulan Ramadhan, menjadi tantangan tersendiri karena tidak semua mahasiswa makan siang. Jadi kami juga menerima pesanan untuk paket buka puasa agar bisa mencapai target omset kami," ucapnya.

Sementara dosen mata kuliah Resto dan Kafe UC Surabaya Liliana Natadjaja mengatakan puluhan mahasiswa tersebut akan mengelola restoran selama tujuh pekan.

Selain itu, mahasiswa di mata kuliah ini telah menguasai pembuatan makanan dan pastry, hingga manajemen pengelolaan restoran, sehingga dalam mata kuliah ini mahasiswa diminta memulai praktik pengelolaan restoran.

"Tiap tahun, dalam satu angkatan dibagi dua kelompok, dan praktik mengelola restorannya bergantian di tengah semester. Konsep kelompok pertama ini Korea Selatan, sementara kelompok kedua nanti makanan tradisional Indonesia," ucapnya.

Untuk mengelola restoran ini, mahasiswa membuat proposal bisnis yang berisi nama restoran, konsep restoran, menu, hingga harga jual dan manajemennya.

"Harapannya, bisa paham bisnis kuliner dan siap terjun ke perusahaan. Karena sistemnya restoran ini seperti kerja. Dengan operasional jam 08.00 hingga 15.00, tetapi mahasiswa bekerja sistem shift, mulai kerja jam 06.00 sampai 17.00," tuturnya.
 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024