Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono optimistis penyaluran zakat, khususnya di bulan Ramadhan, dapat membantu menurunkan angka kemiskinan.
Menurutnya menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sebagai wujud syukur dan terima kasih atas segala nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT.
"Menunaikan zakat merupakan salah satu kewajiban menunaikan rukun Islam yang ketiga," katanya, usai menyerahkan zakat dan infaq kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu.
Adhy menandaskan zakat juga menjadi bagian dari bentuk kewajiban dan rasa syukur sebagai seorang pejabat maupun pemimpin untuk berbagi kepada masyarakat atau saudara yang kurang mampu.
"Bagi pejabat maupun pemimpin, menunaikan zakat bukan sekadar membersihkan harta, namun berbagi untuk memberikan yang terbaik bagi saudara maupun masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.
Penyerahan zakat, lanjut Pj Gubernur Jatim, perlu disegerakan sebagai bentuk syukur yang diberikan Allah SWT selama satu tahun penuh.
"Menunaikan zakat membuat hati tentram karena telah bersih hartanya dari hak fakir miskin dan mustahiq, serta bahagia mendapat manfaat dari zakat yang ditunaikan," ucapnya
Adhy berharap kegiatan berzakat yang digelar di Gedung Negara Grahadi bersama segenap kepala organisasi perangkat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, nantinya diikuti oleh semuanya untuk dapat membantu masyarakat miskin.
"Sampai saat ini, kami terus berikhtiar untuk mengurangi angka kemiskinan. Alhamdulillah, berkat kerja keras bersama berbagai pihak, kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen pada tahun 2020 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023," katanya.
Pj Gubernur Jatim meyakini melalui pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah bisa menurunkan kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen.
Adhy memberikan apresiasi kepada Baznas Jatim yang telah aktif bersinergi dengan program-program Pemprov Jatim.
Tercatat pada awal Ramadhan tahun ini, Baznas Jatim telah menyalurkan zakat kepada 1.000 ibu-ibu pengemudi ojek daring. Selain itu juga telah disalurkan kepada 500 ibu-ibu pengajian.
"Kami juga akan berkeliling di kabupaten/kota untuk menyalurkan 1.000 zakat produktif dan bantuan kepada masyarakat lainnya," ujar Pj Gubernur Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Menurutnya menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sebagai wujud syukur dan terima kasih atas segala nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT.
"Menunaikan zakat merupakan salah satu kewajiban menunaikan rukun Islam yang ketiga," katanya, usai menyerahkan zakat dan infaq kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu.
Adhy menandaskan zakat juga menjadi bagian dari bentuk kewajiban dan rasa syukur sebagai seorang pejabat maupun pemimpin untuk berbagi kepada masyarakat atau saudara yang kurang mampu.
"Bagi pejabat maupun pemimpin, menunaikan zakat bukan sekadar membersihkan harta, namun berbagi untuk memberikan yang terbaik bagi saudara maupun masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.
Penyerahan zakat, lanjut Pj Gubernur Jatim, perlu disegerakan sebagai bentuk syukur yang diberikan Allah SWT selama satu tahun penuh.
"Menunaikan zakat membuat hati tentram karena telah bersih hartanya dari hak fakir miskin dan mustahiq, serta bahagia mendapat manfaat dari zakat yang ditunaikan," ucapnya
Adhy berharap kegiatan berzakat yang digelar di Gedung Negara Grahadi bersama segenap kepala organisasi perangkat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, nantinya diikuti oleh semuanya untuk dapat membantu masyarakat miskin.
"Sampai saat ini, kami terus berikhtiar untuk mengurangi angka kemiskinan. Alhamdulillah, berkat kerja keras bersama berbagai pihak, kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen pada tahun 2020 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023," katanya.
Pj Gubernur Jatim meyakini melalui pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah bisa menurunkan kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen.
Adhy memberikan apresiasi kepada Baznas Jatim yang telah aktif bersinergi dengan program-program Pemprov Jatim.
Tercatat pada awal Ramadhan tahun ini, Baznas Jatim telah menyalurkan zakat kepada 1.000 ibu-ibu pengemudi ojek daring. Selain itu juga telah disalurkan kepada 500 ibu-ibu pengajian.
"Kami juga akan berkeliling di kabupaten/kota untuk menyalurkan 1.000 zakat produktif dan bantuan kepada masyarakat lainnya," ujar Pj Gubernur Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024