Sejumlah warga di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro menganggap biasa dengan kemunculan buaya endemik Bengawan Solo, serta tidak merasa ketakutan.
"Setiap hari banyak (warga) yang melihat buaya itu muncul, warga biasa saja tidak takut," ungkap Kepala Desa Kebonagung Kecamatan Padangan, Abu Ali, Jum'at.
Dijelaskan Ali, buaya berukuran kecil sempat muncul diketahui warga sekitar tahun 2021 yang lalu. Belakang ini buaya tersebut sering menampakkan tubuhnya, meskipun tidak membahayakan ternak maupun masyarakat sekitar.
"Munculnya buaya antara pukul 9 sampai 10 pagi, lokasinya pun di seputaran itu saja. Buaya itu kalau lihat orang, buaya malah kabur. Jadi tidak membahayakan," jelas Kepala Desa Kebonagung yang sudah dua periode menjabat itu.
Lokasi munculnya buaya, lanjut Ali, berada di Bengawan Solo sekitaran belakang kandang kambing warga yang ada di RT.07 RW.03 Desa Kebonagung. Pasalnya daerah tersebut diyakini menjadi habitat buaya dan sudah banyak warga yang mengetahuinya.
Baca Juga : Buaya endemik Bengawan Solo muncul lagi di Bojonegoro
Meskipun beberapa waktu lalu seekor buaya berukuran 2,5 meter sudah ditangkap, dan sekarang muncul buaya lainnya.
"Kemungkinan jumlahnya masih ada lebih dari 10 ekor buaya, ukurannya kecil antara 1 sampai 2 meter saja," tutur Kades berusia 51 tahun.
Ditambahkan, meskipun buaya tersebut tidak membahayakan, Pemerintah Desa Kebonagung sudah mengantisipasi dan menghimbau agar masyarakat maupun anak-anak tidak bermain dilokasi tersebut.
"Mudah-mudahan tidak membahayakan. Hanya memang habitat buaya di Bengawan Solo, tepiannya semak-semak dan pohon bambu," katanya(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Setiap hari banyak (warga) yang melihat buaya itu muncul, warga biasa saja tidak takut," ungkap Kepala Desa Kebonagung Kecamatan Padangan, Abu Ali, Jum'at.
Dijelaskan Ali, buaya berukuran kecil sempat muncul diketahui warga sekitar tahun 2021 yang lalu. Belakang ini buaya tersebut sering menampakkan tubuhnya, meskipun tidak membahayakan ternak maupun masyarakat sekitar.
"Munculnya buaya antara pukul 9 sampai 10 pagi, lokasinya pun di seputaran itu saja. Buaya itu kalau lihat orang, buaya malah kabur. Jadi tidak membahayakan," jelas Kepala Desa Kebonagung yang sudah dua periode menjabat itu.
Lokasi munculnya buaya, lanjut Ali, berada di Bengawan Solo sekitaran belakang kandang kambing warga yang ada di RT.07 RW.03 Desa Kebonagung. Pasalnya daerah tersebut diyakini menjadi habitat buaya dan sudah banyak warga yang mengetahuinya.
Baca Juga : Buaya endemik Bengawan Solo muncul lagi di Bojonegoro
Meskipun beberapa waktu lalu seekor buaya berukuran 2,5 meter sudah ditangkap, dan sekarang muncul buaya lainnya.
"Kemungkinan jumlahnya masih ada lebih dari 10 ekor buaya, ukurannya kecil antara 1 sampai 2 meter saja," tutur Kades berusia 51 tahun.
Ditambahkan, meskipun buaya tersebut tidak membahayakan, Pemerintah Desa Kebonagung sudah mengantisipasi dan menghimbau agar masyarakat maupun anak-anak tidak bermain dilokasi tersebut.
"Mudah-mudahan tidak membahayakan. Hanya memang habitat buaya di Bengawan Solo, tepiannya semak-semak dan pohon bambu," katanya(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024