Magetan - Aktivis peduli HIV/AIDS yang tergabung dalam Yayasan Bambu Nusantara memperingati Hari AIDS Sedunia menggelar aksi damai di Pasar Baru Magetan, Jawa Timur, dengan membagikan selebaran berisi peringatan bahaya AIDS, Kamis. "Kami sangat prihatin dengan penyebaran penyakit HIV/AIDS yang terus meningkat setiap tahunnya. Melalui momentum ini, kami mengajak masyarakat semuanya untuk peduli dan sadar bahwa AIDS ada di sekitar kita dan mengancam kehidupan kita jika tidak berhati-hati," ujar Koordinator Aksi, Titik Sugiyanti. Menurut dia, berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Yayasan Bambu Nusantara di wilayah Madiun dan sekitarnya, termasuk Kabupaten Magetan, penyebaran HIV/AIDS telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Jika pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS, dan lainnya tidak bertindak, maka penyebaran penyakit tersebut akan sangat membahayakan. "Pola penyebaran HIV/AIDS saat ini telah mengalami perubahan, yakni dari masyarakat kelas ekonomi atas dan menengah ke masyarakat ekonomi bawah. Mereka di antaranya adalah para mantan TKI dan ibu rumah tangga. Selain itu juga dari para perisiko tinggi ke kalangan yang tidak berisiko," kata Titik Sugiyanti, yang juga menjabat Direktur Yayasan Bambu Nusantara ini. Data yang ia peroleh dari Dinas Kesehatan Magetan, mencatat, saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Magetan telah mencapai 101 orang. Namun, pihaknya menilai, angka ini hanya fenomena gunung es. Sebab dipastikan, dalam realitanya jumlah penderita dipastikan telah melebihi angka yang tercatat tersebut. Tidak hanya kepada pengguna jalan, selebaran imbauan untuk mencegah HIV/AIDS juga dibagikan kepada para pedagang dan pembeli yang berada di Pasar Baru Magetan. Salah satu pedagang di Pasar Baru Magetan, Surati, mengaku senang dengan sosialisasi yang dilakukan oleh para aktivis. Cara ini bisa menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS dan bagaimana cara pencegahannya. "Meski tidak tahu banyak, tapi paling tidak saat ini menjadi mengerti apa itu penyakit HIV/AIDS. Usaha-usaha semacam ini patut dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut, apalagi saat ini pergaulan anak muda di Magetan tergolong bebas," kata Surati. Karena itu, pihak Bambu Nusantara berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada kalangan perisiko tinggi seperti, pengguna narkoba suntik, waria, gay, dan PSK untuk waspada terhadap penyebaran penyakit ini. Upaya ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan KPA masing-masing pemerintah daerah setempat. Sosilaisasi juga dilakukan di sekolah-sekolah, perkumpulan PKK, Palang Merah Indonesia (PMI), dan komunitas masyarakat umum lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011