Otoritas Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo, Jawa Timur, memberikan izin berlayar untuk tiga kapal feri rute Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat/NTB) karena dinilai memiliki spesifikasi mampu menerjang gelombang hingga tiga meter.
Sesuai surat edaran dari BMKG sejak Rabu (13/3) sore, pelabuhan penyeberangan dari Situbondo ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura dan Situbondo ke Lembar ditutup sementara karena cuaca buruk angin kencang dan gelombang tinggi hingga tiga meter.
"Sejak Kamis (14/3) malam sudah ada kapal feri dari Lembar-Jangkar sebaliknya sudah mulai layar. Kebetulan untuk kapal-kapal yang berlayar itu adalah kapal yang memang spesifikasinya mampu untuk menerjang ombak hingga tiga meter," kata Wakil Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar, Situbondo, pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jatim Ahmad Rozikin di Situbondo, Jumat.
Tiga unit kapal feri yang diberi izin berlayar rute Jangkar-Lembar meski gelombang tiga meter dan kecepatan angin 30 knot, yakni KMP Dharma Ferry IX, KMP Marisa Nusantara dan KMP Parama Kalyani.
Baca juga: Aktivitas penyeberangan Situbondo-Madura-Lembar tutup sementara
Ketiga unit kapal feri lintasan penyeberangan jarak jauh Jangkar-Lembar itu, menurut Rozikin, dinilai memiliki spesifikasi mampu berlayar menerjang gelombang hingga tiga meter.
"Semalam KMP Parama Kalyani sandar di Pelabuhan Jangkar dan berangkat lagi ke Lembar pada Jumat pagi. Pada siang ini KMP Marisa Nusantara juga tiba di Pelabuhan Jangkar," ujarnya.
Rozikin menambahkan, sesuai surat edaran dari BMKG bahwa puncak cuaca buruk gelombang tinggi dan kecepatan angin mencapai 30 knot itu diperkirakan pada hari ini (Jumat).
"Kemungkinan pada Sabtu (16/3) besok cuaca terus melandai, dan beberapa kapal feri lainnya untuk lintasan Jangkar-Lembar akan kembali beroperasi," katanya.
Lintasan penyeberangan jarak jauh Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat/NTB) mayoritas kapal feri memuat truk-truk bermuatan logistik dari Jawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sesuai surat edaran dari BMKG sejak Rabu (13/3) sore, pelabuhan penyeberangan dari Situbondo ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura dan Situbondo ke Lembar ditutup sementara karena cuaca buruk angin kencang dan gelombang tinggi hingga tiga meter.
"Sejak Kamis (14/3) malam sudah ada kapal feri dari Lembar-Jangkar sebaliknya sudah mulai layar. Kebetulan untuk kapal-kapal yang berlayar itu adalah kapal yang memang spesifikasinya mampu untuk menerjang ombak hingga tiga meter," kata Wakil Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar, Situbondo, pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jatim Ahmad Rozikin di Situbondo, Jumat.
Tiga unit kapal feri yang diberi izin berlayar rute Jangkar-Lembar meski gelombang tiga meter dan kecepatan angin 30 knot, yakni KMP Dharma Ferry IX, KMP Marisa Nusantara dan KMP Parama Kalyani.
Baca juga: Aktivitas penyeberangan Situbondo-Madura-Lembar tutup sementara
Ketiga unit kapal feri lintasan penyeberangan jarak jauh Jangkar-Lembar itu, menurut Rozikin, dinilai memiliki spesifikasi mampu berlayar menerjang gelombang hingga tiga meter.
"Semalam KMP Parama Kalyani sandar di Pelabuhan Jangkar dan berangkat lagi ke Lembar pada Jumat pagi. Pada siang ini KMP Marisa Nusantara juga tiba di Pelabuhan Jangkar," ujarnya.
Rozikin menambahkan, sesuai surat edaran dari BMKG bahwa puncak cuaca buruk gelombang tinggi dan kecepatan angin mencapai 30 knot itu diperkirakan pada hari ini (Jumat).
"Kemungkinan pada Sabtu (16/3) besok cuaca terus melandai, dan beberapa kapal feri lainnya untuk lintasan Jangkar-Lembar akan kembali beroperasi," katanya.
Lintasan penyeberangan jarak jauh Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat/NTB) mayoritas kapal feri memuat truk-truk bermuatan logistik dari Jawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024