Kita Indonesia Penggerak (KIP) Foundation sebagai mitra Klinik Badan Usaha Milik (BUM) Desa Provinsi Jawa Timur kembali menggulirkan beberapa program penguatan dan pengembangan Desa Wisata di tahun 2024.
Pendiri KIP Foundation Dwi Ariady Kusuma menjelaskan program penguatan dan pengembangan desa wisata di Provinsi Jawa Timur tahun 2024 mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Kreatif dalam Mengembangkan Desa Wisata Berbasis BUMDesa yang berkelanjutan".
"Tema ini dipilih untuk menjawab tantangan masa depan desa wisata yang semakin dinamis. Maka dibutuhkan formulasi dan pendekatan kreatif serta inovatif agar desa wisata dapat berkelanjutan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Menurutnya rangkaian program penguatan dan pengembangan Desa Wisata berbasis BUMDesa di Provinsi Jawa Timur siap digelar hingga Juli 2024. Diawali dari kegiatan "Workshop Rembuk Nyekrup" yang telah digelar pada 28 Februari 2024.
Program yang merupakan kolaborasi antara Sampoerna dan KIP Foundation dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu memberikan kesempatan bagi 200 Desa Wisata peserta untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Nantinya akan dipilih 4 desa wisata terbaik yang akan mendapatkan fasilitas dukungan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto mengucapkan terima kasih kepada PT HM Sampoerna, Mitra Klinik BUM Desa dan KIP Foundation yang senantiasa membantu dan mendukung kemajuan Desa Wisata di Jatim.
"Provinsi Jawa Timur tercatat paling banyak memiliki desa mandiri se-Indonesia, yakni mencapai 2.800 desa mandiri atau setara 24,44 persen dari keseluruhan. Provinsi Jawa Timur juga tercatat sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen,"ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pendiri KIP Foundation Dwi Ariady Kusuma menjelaskan program penguatan dan pengembangan desa wisata di Provinsi Jawa Timur tahun 2024 mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Kreatif dalam Mengembangkan Desa Wisata Berbasis BUMDesa yang berkelanjutan".
"Tema ini dipilih untuk menjawab tantangan masa depan desa wisata yang semakin dinamis. Maka dibutuhkan formulasi dan pendekatan kreatif serta inovatif agar desa wisata dapat berkelanjutan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Menurutnya rangkaian program penguatan dan pengembangan Desa Wisata berbasis BUMDesa di Provinsi Jawa Timur siap digelar hingga Juli 2024. Diawali dari kegiatan "Workshop Rembuk Nyekrup" yang telah digelar pada 28 Februari 2024.
Program yang merupakan kolaborasi antara Sampoerna dan KIP Foundation dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu memberikan kesempatan bagi 200 Desa Wisata peserta untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Nantinya akan dipilih 4 desa wisata terbaik yang akan mendapatkan fasilitas dukungan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto mengucapkan terima kasih kepada PT HM Sampoerna, Mitra Klinik BUM Desa dan KIP Foundation yang senantiasa membantu dan mendukung kemajuan Desa Wisata di Jatim.
"Provinsi Jawa Timur tercatat paling banyak memiliki desa mandiri se-Indonesia, yakni mencapai 2.800 desa mandiri atau setara 24,44 persen dari keseluruhan. Provinsi Jawa Timur juga tercatat sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen,"ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024