Universitas Terbuka (UT) Surabaya mengukuhkan 1.572 wisudawan yang berasal dari tiga jenjang studi dalam prosesi wisuda di Dyandra Convention Centre Surabaya, Kamis.

"Kami bangga melihat para wisudawan yang telah menyelesaikan perjalanan pendidikan mereka dengan perjuangan dan dedikasi yang tinggi. Ucapan selamat juga kami sampaikan kepada keluarga wisudawan yang turut berkontribusi dalam kesuksesan mereka," ujar Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti, M.Pd.

Universitas Terbuka Surabaya, yang telah lama dikenal sebagai Cyber University, terus mengembangkan diri dalam menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.

Dengan sistem pembelajaran daring yang telah mapan sejak awal 2000-an, UT Surabaya juga memberikan pilihan tutorial tatap muka bagi mereka yang menginginkannya, serta mengembangkan berbagai metode blended learning yang terintegrasi.

Pada kesempatan ini, UT Surabaya juga mengumumkan terobosan baru dalam pembinaan kemahasiswaan, di mana mahasiswa UT Surabaya berhasil meraih dana hibah dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa UT di wilayah lain.

Selain itu, dikatakan Suparti pihaknya terus mensosialisasikan program UT. Bahkan telah menjalin kerjasama dengan Pemkot Madiun untuk menyediakan kelas di program agribisnis bagi 20 warga binaan lapas.

"Mereka masuk S1 program agribisnis. Sesuai dengan program perkebunan kelapa kopyor yang mau dibangun Pemkot Madiun. Mereka mendapat bantuan laptop waktu jam pembelajaran saja untuk menyelesaikan perkuliahan," katanya.

Hingga saat ini UT Surabaya memiliki 31 ribu mahasiswa aktif, yakni mahasiswa yang masih melakukan heregistrasi tiap semesternya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Dr. Mohammad Yunus mengungkapkan UT Surabaya telah mengambil langkah-langkah untuk mengadopsi sistem pembelajaran daring dan menyediakan akses yang lebih mudah terhadap sumber belajar melalui berbagai inisiatif, seperti open educational resources (OER) dan massive open online courses (MOOCs). 

"Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendorong perguruan tinggi untuk mengadopsi sistem pembelajaran daring, dan UT Surabaya telah menjadi salah satu pioneer dalam hal ini," tambahnya.

Selain itu, pihaknya tiap tahun berupaya meningkatkan kompetensi lulusan sehingga dari waktu ke waktu lebih baik. Sehingga saat terjun ke masyarakat bisa mengaplikasikan keilmuannya.

"Dari sisi nilai, mahasiswa yang dapat IPK 4 dan di atas 3 semakin banyak. Ini tentunya menunjukkan kualitas mahasiswa UT," katanya.(*)

Pewarta: Willi Irawan

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024