Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan menggelar bazar telur ayam ras guna menekan harga di pasaran yang mengalami kenaikan menjelang momentum bulan Ramadhan 1445 Hijriah Tahun 2024.
Pengawas Bibit Ternak, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Henny Mauluti Rahayu mengatakan harga telur ayam ras di Magetan naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram dalam beberapa hari terakhir.
"Guna menurunkan harga dan menekan inflasi, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan menggelar bazar telur murah," ujar Henny di Magetan, Senin.
Menurut dia, bazar telur murah tersebut digelar secara bergiliran di tiap kecamatan. Pemkab menyediakan sekitar 100 kilogram telur ayam di setiap titik lokasi bazar dengan harga lebih murah dari pasaran.
Telur ayam tersebut dijual dengan harga Rp27.000 kilogram dari harga di pasaran yang mencapai kisaran Rp30.000 hingga Rp31.000 per kilogram.
"Telur yang dijual diambil dari peternak ayam petelur lokal Magetan. Jadi kualitas bisa kita kontrol dengan baik. Selain harga yang murah, kualitas telur juga diperhatikan," katanya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga telur ayam ras di Magetan dipicu oleh harga pakan ayam petelur yang naik. Sehingga biaya operasional peternak juga naik yang berimbas pada kenaikan harga jual di tingkat peternak.
Selain harga pakan ayam, kenaikan harga jual telur ayam ras juga disebabkan karena tingginya permintaan konsumen seiring memasuki momentum bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Sementara, animo masyarakat untuk membeli telur ayam murah di bazar tersebut sangat tinggi. Saat digelar, bazar telur ayam langsung "diserbu" warga. Sejauh ini, bazar telur ayam murah telah digelar di Kecamatan Bendo, Ngariboyo, Maospati, dan terus akan bergulir di tiap kecamatan lainnya.
Data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat jumlah peternak ayam petelur di wilayah setempat sekitar 1.200 orang, dengan 1.000 orang di antaranya merupakan peternak skala kecil. Jumlah populasi ternak ayam petelur produktif di Magetan mencapai sebanyak dua juta ekor.
Sedangkan, jumlah produksi telur harian di Kabupaten Magetan mencapai 60 ton, dengan kemampuan serapan harian 20 ton untuk daerah setempat dan 40 ton lainnya dipasarkan ke luar wilayah Magetan.
Salah satu warga setempat, Ningsih mengaku senang dengan adanya bazar telur ayam murah tersebut.
"Dengan adanya bazar telur ini alhamdulillah senang. Harganya terjangkau dan bisa beli untuk persediaan di rumah," kata dia.
Pihaknya berharap kegiatan bazar dan pasar murah sering digelar oleh pemerintah agar harga bahan pangan, termasuk telur di Magetan dapat kembali normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pengawas Bibit Ternak, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Henny Mauluti Rahayu mengatakan harga telur ayam ras di Magetan naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram dalam beberapa hari terakhir.
"Guna menurunkan harga dan menekan inflasi, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan menggelar bazar telur murah," ujar Henny di Magetan, Senin.
Menurut dia, bazar telur murah tersebut digelar secara bergiliran di tiap kecamatan. Pemkab menyediakan sekitar 100 kilogram telur ayam di setiap titik lokasi bazar dengan harga lebih murah dari pasaran.
Telur ayam tersebut dijual dengan harga Rp27.000 kilogram dari harga di pasaran yang mencapai kisaran Rp30.000 hingga Rp31.000 per kilogram.
"Telur yang dijual diambil dari peternak ayam petelur lokal Magetan. Jadi kualitas bisa kita kontrol dengan baik. Selain harga yang murah, kualitas telur juga diperhatikan," katanya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga telur ayam ras di Magetan dipicu oleh harga pakan ayam petelur yang naik. Sehingga biaya operasional peternak juga naik yang berimbas pada kenaikan harga jual di tingkat peternak.
Selain harga pakan ayam, kenaikan harga jual telur ayam ras juga disebabkan karena tingginya permintaan konsumen seiring memasuki momentum bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Sementara, animo masyarakat untuk membeli telur ayam murah di bazar tersebut sangat tinggi. Saat digelar, bazar telur ayam langsung "diserbu" warga. Sejauh ini, bazar telur ayam murah telah digelar di Kecamatan Bendo, Ngariboyo, Maospati, dan terus akan bergulir di tiap kecamatan lainnya.
Data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat jumlah peternak ayam petelur di wilayah setempat sekitar 1.200 orang, dengan 1.000 orang di antaranya merupakan peternak skala kecil. Jumlah populasi ternak ayam petelur produktif di Magetan mencapai sebanyak dua juta ekor.
Sedangkan, jumlah produksi telur harian di Kabupaten Magetan mencapai 60 ton, dengan kemampuan serapan harian 20 ton untuk daerah setempat dan 40 ton lainnya dipasarkan ke luar wilayah Magetan.
Salah satu warga setempat, Ningsih mengaku senang dengan adanya bazar telur ayam murah tersebut.
"Dengan adanya bazar telur ini alhamdulillah senang. Harganya terjangkau dan bisa beli untuk persediaan di rumah," kata dia.
Pihaknya berharap kegiatan bazar dan pasar murah sering digelar oleh pemerintah agar harga bahan pangan, termasuk telur di Magetan dapat kembali normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024