Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Timur mengimbau warga, khususnya kader di wilayah setempat menanam cabai, khususnya cabai rawit merah di pekarangan rumah masing-masing.
"Menanam cabai memberikan banyak manfaat baik secara pribadi maupun keluarga," ujar Penjabat Ketua TP PKK Jatim Isye Adhy Karyono usai menghadiri Gerakan Tanam Cabai Serentak Rangkaian Peringatan HKG PKK ke-52 di Kantor PKK Jatim di Gayung Kebonsari Surabaya, Senin.
Selain bisa dikonsumsi, kata dia, adanya cabai berlebih bisa dijual kembali untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga jika dikelola dengan baik.
Selain cabai rawit, Isye juga meminta warga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat-obatan keluarga (toga).
Menurut dia, menanam cabai diinisiasi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam rangkaian peringatan HKG PKK untuk memanfaatkan pekarangan dan sebagian lahan rumah.
Pihaknya menyebut cabai rawit tidak bisa lepas dari kebutuhan masyarakat sehari-hari karena merupakan salah satu bumbu maupun sayuran pelengkap masakan yang dikonsumsi sehari-hari.
Isye menilai menanam cabai merupakan cara yang paling mudah dalam merawat tumbuhan yang digolongkan sebagai sayuran ataupun bumbu. Pembudidayaan cabai dapat dilakukan dengan baik dan menguntungkan bila menerapkan secara tepat.
Di sisi lain, berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur yang dikutip dari "https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/", informasi harga untuk komoditas cabe rawit merah per kilogram harganya rata-tata Rp53.163.
Data yang diterima pada hari ini pukul 15.14 WIB, dirincikan dari 38 data kabupaten/kota yang masuk (total 38 kota/kabupaten), harga rata-rata tertinggi di Kota Batu Rp72.500 per kilogram dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bangkalan Rp40.000 per kilogram.
Sedangkan, harga cabai rawit merah di Kota Surabaya Rp47.000 per kilogram, di Kabupaten Sidoarjo Rp47.500 per kilogram, di Kabupaten Gresik Rp57.000 per kilogram, di Kabupaten Pasuruan Rp54.000 per kilogram, serta di Kabupaten Mojokerto Rp44.125 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Menanam cabai memberikan banyak manfaat baik secara pribadi maupun keluarga," ujar Penjabat Ketua TP PKK Jatim Isye Adhy Karyono usai menghadiri Gerakan Tanam Cabai Serentak Rangkaian Peringatan HKG PKK ke-52 di Kantor PKK Jatim di Gayung Kebonsari Surabaya, Senin.
Selain bisa dikonsumsi, kata dia, adanya cabai berlebih bisa dijual kembali untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga jika dikelola dengan baik.
Selain cabai rawit, Isye juga meminta warga memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat-obatan keluarga (toga).
Menurut dia, menanam cabai diinisiasi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam rangkaian peringatan HKG PKK untuk memanfaatkan pekarangan dan sebagian lahan rumah.
Pihaknya menyebut cabai rawit tidak bisa lepas dari kebutuhan masyarakat sehari-hari karena merupakan salah satu bumbu maupun sayuran pelengkap masakan yang dikonsumsi sehari-hari.
Isye menilai menanam cabai merupakan cara yang paling mudah dalam merawat tumbuhan yang digolongkan sebagai sayuran ataupun bumbu. Pembudidayaan cabai dapat dilakukan dengan baik dan menguntungkan bila menerapkan secara tepat.
Di sisi lain, berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur yang dikutip dari "https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/", informasi harga untuk komoditas cabe rawit merah per kilogram harganya rata-tata Rp53.163.
Data yang diterima pada hari ini pukul 15.14 WIB, dirincikan dari 38 data kabupaten/kota yang masuk (total 38 kota/kabupaten), harga rata-rata tertinggi di Kota Batu Rp72.500 per kilogram dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bangkalan Rp40.000 per kilogram.
Sedangkan, harga cabai rawit merah di Kota Surabaya Rp47.000 per kilogram, di Kabupaten Sidoarjo Rp47.500 per kilogram, di Kabupaten Gresik Rp57.000 per kilogram, di Kabupaten Pasuruan Rp54.000 per kilogram, serta di Kabupaten Mojokerto Rp44.125 per kilogram.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024