Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan stabilisasi harga bahan pangan jelang memasuki bulan Ramadhan dengan rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).

Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya Agung Supriyo Wibowo mengatakan GPM punya cakupan pelaksanaan yang lebih luas ketimbang pasar murah.

"Kalau gerakan pangan murah itu lebih besar lagi, biasanya ditempatkan di suatu tempat yang padat penduduk dan ramai sekali. Selain itu, kami kuantitas bahan pokok lebih besar," kata Agung melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis.

Kegiatan GPM digelar untuk memperkuat pelaksanaan program operasi pasar yang dilaksanakan dua kali dalam satu pekan oleh pemkot setempat di kantor kecamatan, kelurahan hingga balai RW.

Karena itu, pemkot meminta masyarakat tidak khawatir soal ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Dwi Suryaning Endah Yanie menjelaskan GPM diadakan sebulan 1-3 kali.

Sedangkan, untuk lokasinya ditempatkan bergiliran di wilayah Surabaya, timur, barat, utara dan selatan.

"Biasanya di GPM, kami menyediakan sekitar 8-10 ton beras, ada beras SPHP, beras premium, semuanya ada kami jual," kata Dwi Suryaning.

Selain itu, Dwi menyatakan GPM juga menjadi wadah bagi para kelompok petani dan warga yang tergabung di dalam program padat karya Pemkot Surabaya untuk memasarkan produk masing-masing.

"Kelompok tani kami yang sedang berproduksi, kami beri kesempatan mereka untuk berjualan di situ," ujar dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024