Pemerintah Kabupaten Probolinggo meminta 11 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mencukupi kebutuhan nelayan dan petani, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu.

"Dari 20 SPBU di wilayah Kabupaten Probolinggo, 11 di antaranya diharapkan menjadi SPBU yang memberikan pelayanan kepada petani, nelayan dan UMKM," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari dalam keterangan di Probolinggo, Selasa.

Pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi untuk membahas tata kelola BBM bersubsidi untuk mencukupi kebutuhan nelayan, petani dan UMKM di Kabupaten Probolinggo.

Rapat tersebut diikuti Dinas Pertanian; Dinas Perikanan; Dinas Perhubungan serta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP); Bagian Perekonomian dan SDA serta SPBU di Kabupaten Probolinggo.

"Kami menyampaikan kepada pihak Pertamina paling tidak 11 dari total 20 SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo lebih memprioritaskan distribusi solar bersubsidi dan pertalite," tuturnya.

Dengan demikian, lanjut dia, para petani, nelayan dan UMKM yang sudah mendapatkan rekomendasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing itu bisa dicukupi karena selama ini ke SPBU didapati BBM bersubsidi sudah habis.

Hasyim meminta kepada belasan SPBU yang sudah ditunjuk memberikan pelayanan kepada petani, nelayan dan UMKM itu bisa mencukupi karena berdasarkan informasi yang diterima masih banyak SPBU yang menolak memberikan pelayanan kepada petani, nelayan dan UMKM.

"Harapannya SPBU sudah ditunjuk itu memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya petani, nelayan dan UMKM yang punya hak untuk mendapatkan pelayanan BBM bersubsidi," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024