Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya fokus mengendalikan laju inflasi dengan fokus pada tiga komoditas utama yang memberikan andil besar terhadap inflasi, khususnya yang berasal dari komoditas pangan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Bank Indonesia di Kota Malang, Selasa, mengatakan bahwa tiga komoditas utama tersebut adalah beras, aneka cabai dan bawang merah.

"Prinsipnya kita selalu menjaga, mewaspadai bagaimana komoditas pangan sebagai sumber atau faktor inflasi dan Jawa Timur mengalami itu khusus di beras dan cabai," kata Adhy.

Adhy menjelaskan produksi beras Provinsi Jawa Timur tercatat mengalami surplus dengan produksi pada 2023 mencapai 5,5 juta ton. Sebagai informasi, kebutuhan komoditas tersebut per tahun diperkirakan berada pada kisaran 4,37 juta ton.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk mewaspadai adanya inflasi yang bersumber dari komoditas pangan. Kenaikan harga beras menjadi perhatian utama karena memiliki bobot yang besar terhadap inflasi.

"Walaupun beras kami surplus tapi ternyata bagaimana kondisi di lapangan sangat tergantung pasokan beras dari Bulog," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia menambahkan wilayah pengendalian difokuskan kepada tiga daerah penyumbang tingkat inflasi tinggi, serta dua daerah dengan bobot tertinggi, yakni Madiun, Sumenep, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi dan Surabaya.

"Untuk Jawa Timur, daerah prioritas adalah Madiun, Sumenep, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi dan Surabaya," katanya.

Adapun dalam menghadapi sejumlah tantangan inflasi pangan ke depan, termasuk di Pulau Jawa, bisa dilakukan sejumlah strategi di antaranya penguatan produktivitas pangan strategis, penguatan BUMD pangan dan perluasan Warung TPID.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata beras premium saat ini berada di kisaran Rp15.304 per kilogram, sementara untuk cabai rawit Rp57.318 per kilogram dan bawang merah Rp27.471 per kilogram.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024