Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada perbankan hingga Desember 2023 tumbuh 4,89 persen (yoy) menjadi sebesar Rp82,54 triliun.
"Data sektor Perbankan menunjukkan pertumbuhan positif. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Desember 2023 tumbuh 4,89 persen (yoy) menjadi sebesar Rp82,54 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 61,52 persen dari total kredit," kata Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto di Kediri, Jumat.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi tiga sektor ekonomi utama yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar 25,11 persen, bukan lapangan usaha rumah tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rumah dan kantor, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 21,79 persen, dan industri pengolahan sebesar 18,95 persen.
"Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL gross) sebesar 1,88 persen yang cenderung menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar dia.
Dirinya mengungkapkan, bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi Desember 2023 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
Pertumbuhan tersebut, tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di perusahaan pembiayaan dan peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor pasar modal.
Sementara itu, untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) posisi Desember 2023 tumbuh sebesar 4,20 persen Year On Year (yoy) atau menjadi sebesar Rp98,53 triliun.
"Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK didominasi oleh tabungan dan deposito masing-masing sebesar 64,96 persen dan 24,47 persen," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan adanya tren kinerja yang tumbuh stabil ini juga dipengaruhi kegiatan edukasi, inklusi, dan pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Data sektor Perbankan menunjukkan pertumbuhan positif. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Desember 2023 tumbuh 4,89 persen (yoy) menjadi sebesar Rp82,54 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 61,52 persen dari total kredit," kata Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto di Kediri, Jumat.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi tiga sektor ekonomi utama yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar 25,11 persen, bukan lapangan usaha rumah tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rumah dan kantor, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 21,79 persen, dan industri pengolahan sebesar 18,95 persen.
"Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL gross) sebesar 1,88 persen yang cenderung menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar dia.
Dirinya mengungkapkan, bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi Desember 2023 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
Pertumbuhan tersebut, tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di perusahaan pembiayaan dan peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor pasar modal.
Sementara itu, untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) posisi Desember 2023 tumbuh sebesar 4,20 persen Year On Year (yoy) atau menjadi sebesar Rp98,53 triliun.
"Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK didominasi oleh tabungan dan deposito masing-masing sebesar 64,96 persen dan 24,47 persen," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan adanya tren kinerja yang tumbuh stabil ini juga dipengaruhi kegiatan edukasi, inklusi, dan pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024