Perum Bulog Cabang Bondowoso, Jawa Timur, mencatat 989 ton beras program stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) digelontorkan untuk operasi pasar atau pasar murah guna menekan kenaikan harga beras di pasaran setempat.

Pemimpin Perum Bulog Bondowoso/Situbondo Hesty Retno Kusumastuti mengemukakan selama periode 1 Januari-21 Februari 2024 Bulog telah menggelontorkan beras SPHP 989 ton untuk operasi pasar.

"Operasi pasar (khusus beras) selama periode Januari-Februari sudah hampir seribu ton, baik di Situbondo maupun di Bondowoso," katanya saat dihubungi dari Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Hesty merinci untuk operasi pasar di Bondowoso selama periode tersebut sekitar 665 ton beras, sedangkan pasar murah di Situbondo dengan periode yang sama 323 ton.

Selama pelaksanaan operasi pasar, Perum Bulog juga bekerja sama dengan Pemkab Situbondo dan Pemkab Bondowoso, karena pelaksanaan atau jadwal pasar murah menyesuaikan dengan hasil rapat bersama pemerintah daerah.

"Dengan Pemkab Situbondo juga sudah dijadwalkan kembali kegiatan pasar murah. Sesuai jadwal pasar murah di Situbondo mulai kembali dilaksanakan pada 26 Februari mendatang," kata dia.

Beras program SPHP, katanya, dalam operasi pasar dijual dengan harga Rp10.300 per kilogram atau Rp51.500 kemasan 5 kilogram.

"Kegiatan pasar murah di Situbondo dilaksanakan di masing-masing kecamatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan," kata dia.

Ia menambahkan dalam pelaksanaan pasar murah dj Situbondo yang dimulai pekan depan juga bersamaan jadwal penyaluran bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

"Selain operasi pasar, nanti juga bersamaan kami menyalurkan bantuan pangan di masing-masing kecamatan," ujar Hesty.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024