Trenggalek - Kapolres Trenggalek, Jawa Timur Totok Suhariyanto mengimbau kepada seluruh anggotanya, khususnya satuan intelijen dan polsek jajaran agar meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bentrok antarperguruan silat, menjelang pergantian tahun baru Hijriah.
"Kami dari pihak kepolisian sangat berharap kepada seluruh perguruan bela diri yang ada di sini agar bisa mengendalikan anggotanya agar tidak sampai anarkis, apalagi terlibat bentrokan," imbaunya usai mengikuti kegiatan rapat koordinasi pengamanan wilayah di Graha Bhawarasa Pendopo Kabupaten Trenggalek, Kamis.
Diakuinya, meski eskalasinya tidak setinggi di Madiun dan jombang, potensi konflik antarperguruan silat di Trenggalek masih ada. Apalagi beberapa waktu lalu terjadi insiden serangan terhadap beberapa individu anggota salah satu perguruan silat oleh beberapa pria tak dikenal yang diduga dari kelompok perguruan silat lain, di Kecamatan Watulimo.
Friksi atau gesekan sosial yang mengarah pada teror fisik tersebut ditengarai sebagai perlebaran dari persaingan antarperguruan silat di wilayah Kabupaten Tulungagung Selatan, khususnya di Kecamatan Bandung dan Campurdarat yang secara geografis berdekatan dengan Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
"Bagi perguruan bela diri yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan besar seperti wisuda maupun ujian kenaikan tingkat, sebaiknya hanya mengundang yang berkepentingan saja dan tidak perlu melakukan pengerahan massa ke jalan-jalan," imbuh Kapolres.
Meski begitu, Kapolres menegaskan komitmennya untuk menyediakan pengamanan ekstra apabila masing-masing pihak perguruan silat tetap menghendaki pelibatan seluruh anggota, demi meneguhkan eksistensi masing-masing.
"Kalau itu dilakukan, cukup diangkut naik kendaraan roda empat saja dan nanti akan dikawal oleh muspika dari masing-masing kecamatan menuju padepokan," tandasnya.
Selain itu, lanjut kapolres, demi menanggapi usulan dari Danramil Dongko, Kapolres juga sepakat bahwa dalam kegiatan-kegiatan tertentu perguruan bela diri tidak lagi diperbolehkan mendatangkan anggota yang berada di luar Kabupaten Trenggalek.
Salah satu momentum yang menjadi perhatian kepolisian pada malam pergantian tahun baru hijriah mendatang adalah kegiatan wisuda 552 anggota Perguruan Setia Hati Terate yang rencananya akan dilaksanakan di padepokan mereka di Lingkungan Gebangan, Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek.
Terpisah, beberapa pengurus cabang SH Terate mengusulkan agar ke depan ada wahana pembinaan untuk mengembangkan pencak silat yang ada di Kabupaten Trenggalek, misalnya dengan menggelar kompetisi reguler tiap tahun. "Untuk ini peran Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sangat diperlukan," ujar Mulyono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011