Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo menggelar halaqah alumni dengan tema "Penguatan Peran Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan, Sosial Keagamaan dan Pengembangan Ekonomi.

Dalam keterangan tertulis diterima di Situbondo, Minggu, kegiatan tersebut adalah rangkaian dari kegiatan pra-haul dan Hari Ulang Tahun ke-75.

Ketua Panitia Didik Agung P Wicaksono mengatakan bahwa ada tiga tema yang akan dibahas, yakni pengembangan ekonomi pesantren melalui Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes), Pemberdayaan Laziskaf dan Pendidikan layanan guru tugas.

"Dalam pengembangan ekonomi pesantren Nurul Jadid telah bermitra dan berjejaring melalui BUMpes dan juga mengolaborasikan hasil produk pesantren melalui jejaring agar dapat mengembangkan ekonomi pesantren lebih baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa fungsi pesantren itu di titik tafaqquh adalah pendidikan dan pengkaderan, tetapi di titik untuk memberi peringatan (inzar) barangkali juga bisa dimulai pada proses sejak di pesantren adalah dimensi pelayanan masyarakat dan dakwah.

"Kita memikirkan bagaimana dua peran lainnya, pelayanan kemasyarakatan dan dakwah itu bisa dilakukan secara sistematis" ujarnya.

Senada disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini bahwa santri harus melaksanakan visi dan misi pesantren dengan berdakwah, yaitu mengajak kepada kebaikan kemudian memberi pelayanan pada masyarakat.

"Berdakwah harus dengan melakukan pendekatan pada masyarakat. Para mubaligh terdahulu di dalam menyebarkan islam dengan cara berdagang. Karena dengan berdagang itu lebih efektif untuk menyapa masyarakat," tutur dia.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024