Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan inflasi relatif terjaga dengan penerapan strategi 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, yang dilakukan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri.
"Pada November 2023 tingkat inflasi month to month (mtm) Kota Kediri berada di angka 0,38 persen. Kemudian, Desember yang biasanya naik karena Natal dan tahun baru, terkendali di 0,17 persen, sehingga inflasi tahunan di Kota Kediri sesuai target 2,64 persen dan Januari 2024 juga turun hingga -0,06 persen," katanya di Kediri, Jatim, Minggu.
Ia mengatakan pencapaian inflasi itu telah memenuhi target inflasi pada 2023 yang telah ditetapkan yaitu sebesar tiga plus minus satu persen. Secara mtm, Kota Kediri menempati posisi sebagai inflasi terendah di Jawa Timur.
Capaian tersebut, kata dia, menunjukkan berbagai program atau kegiatan dalam pengendalian inflasi menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 memberikan dampak yang positif terhadap inflasi Kota Kediri.
Zanariah juga menjelaskan TPID Kota Kediri bersama stakeholder terkait juga melakukan sosialisasi melalui berbagai media agar masyarakat mengetahui ketersediaan komoditas di Kota Kediri sekaligus mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja.
Menurut dia, dalam program 100 harinya menjabat Pj Wali Kota Kediri, dirinya memang menargetkan inflasi terus terjaga.
Sementara itu, dari data BPS, pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Kota Kediri sebesar 2,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,96 persen.
Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,29 persen.
Ada pula kelompok pakaian dan alas kaki 0,88 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,65 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi 0,77 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,61 persen.
Lalu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,24 persen. Kelompok pendidikan 0,74 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 1,71 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pada November 2023 tingkat inflasi month to month (mtm) Kota Kediri berada di angka 0,38 persen. Kemudian, Desember yang biasanya naik karena Natal dan tahun baru, terkendali di 0,17 persen, sehingga inflasi tahunan di Kota Kediri sesuai target 2,64 persen dan Januari 2024 juga turun hingga -0,06 persen," katanya di Kediri, Jatim, Minggu.
Ia mengatakan pencapaian inflasi itu telah memenuhi target inflasi pada 2023 yang telah ditetapkan yaitu sebesar tiga plus minus satu persen. Secara mtm, Kota Kediri menempati posisi sebagai inflasi terendah di Jawa Timur.
Capaian tersebut, kata dia, menunjukkan berbagai program atau kegiatan dalam pengendalian inflasi menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 memberikan dampak yang positif terhadap inflasi Kota Kediri.
Zanariah juga menjelaskan TPID Kota Kediri bersama stakeholder terkait juga melakukan sosialisasi melalui berbagai media agar masyarakat mengetahui ketersediaan komoditas di Kota Kediri sekaligus mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja.
Menurut dia, dalam program 100 harinya menjabat Pj Wali Kota Kediri, dirinya memang menargetkan inflasi terus terjaga.
Sementara itu, dari data BPS, pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Kota Kediri sebesar 2,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,96 persen.
Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,29 persen.
Ada pula kelompok pakaian dan alas kaki 0,88 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,65 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi 0,77 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,61 persen.
Lalu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,24 persen. Kelompok pendidikan 0,74 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 1,71 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024