Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia (Pertinasia) menyampaikan pernyataan sikap terkait dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kami sebagai bagian dari masyarakat akademik di Indonesia cukup prihatin melihat fenomena, gejala, perkembangan politik akhir-akhir ini menjelang Pemilu 2024," kata Sekretaris Jenderal Pertinasia Drs. Andang Subaharianto di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa.

Pihaknya mengaku khawatir akan terulang kembali politik tirani. Kemudian, mobilisasi penggunaan pemanfaatan birokrasi aparat negara juga dikhawatirkan untuk menguntungkan pihak tertentu dalam Pemilu 2024.

"Jadi, hal-hal yang tidak semestinya itu lalu membuat teman-teman civitas academica, terutama yang tergabung dalam Pertinasia itu, turut prihatin," ungkap Andang yang merupakan rektor Untag Banyuwangi tersebut.

Pertinasia berharap Pemilu 2024 benar-benar terjamin akan terlaksana dengan cara yang jujur, adil, serta tidak ada ketakutan-ketakutan masyarakat pemilih untuk memberikan hak-haknya.

"Sehingga akan terpilih pemimpin baik, sebagaimana kita harapkan, pemimpin yang tahu persis amanah, mengapa negeri ini didirikan oleh pendiri republik. Pemimpin yang betul-betul mengabdikan diri untuk cita-cita kemerdekaan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.

Dia juga berharap dengan berjalannya pemilu secara demokratis, bebas, jujur, dan adil, maka akan tercipta pemimpin yang amanah untuk rakyat Indonesia ke depan.

Sementara itu, Wakil Ketua Pertinasia sekaligus Rektor Universitas Dr. Soetomo Surabaya Prof. Siti Marwiyah melihat ada pelanggaran etika sejak tahap awal pencalonan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024.

"Di mana etik atau moral itu merupakan sumber hukum; tetapi di atas hukum, ada etik dan moral. Inilah yang menjadi cantolan kita sebagai negara hukum," kata Siti.

Pernyataan sikap Pertinasia itu dibacakan oleh Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho dengan diikuti 13 perwakilan anggota, termasuk rektor Universitas Wijaya Putra, rektor Universitas PGRI Adi Buana, ketua Stiesia, dan ketua Stikosa AWS.

Kemudian, ada pula rektor Universitas Hayam Wuruk (UHW), rektor Universitas Sunan Bonang Tuban, rektor STIE Dewantara Jombang, rektor STIE Mahardika, rektor Universitas WR Supratman, rektor STIE Pemuda, dan rektor Universitas Dr Soetomo.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024