Civitas academica Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang melakukan deklarasi pemilu damai di tengah kontestasi politik yang semakin gaduh menjelang pste demokrasi 2024.

Wakil Rektor Kemahasiswaan Unipdu Jombang Dr. Mujianto Sholihin membuat maklumat dari rektor, sebagai bentuk seruan terutama perdebatan dan pertentangan mengenai pilihan calon Presiden. Pihak kampus sangat menghargai perbedaan.

"Civitas academica Unipdu sebagai bagian dari masyarakat secara aktif turut serta menjaga situasi dan kondisi terutama apabila mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif. Unipdu sebagai lembaga akademik sangat menghargai perbedaan dan kebebasan berpendapat terutama terkait perpolitikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya di Jombang, Senin.

Mujianto menegaskan bahwa amanat konstitusi, Unipdu sangat menghargai dan menjunjung tinggi keberagaman pilihan politik dan pilihan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dalam Pemilu 2024, namun harus menghindari kampanye hitam terhadap calon Presiden atau pihak lain, menghindari penyebaran informasi hoaks dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.

"Kami mengajak agar semua menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab. Marilah bersama semua unsur masyarakat senantiasa menjaga silaturahim dan persaudaraan serta bersikap dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan," ujar dia.

Seruan pemilu damai itu dikemas dalam "Deklarasi pemilu damai dan tolak politik praktis di lingkungan kampus". Acara itu digelar di Kampus Unipdu Jombang.

Selain dihadiri ratusan mahasiswa, hadir pula Wakil Rektor Kemahasiswaan Unipdu Jombang Dr. Mujianto Sholihin dan Kepala Biro Kemahasiswaan Bakri Ilyas M.Pdi.

Dalam acara tersebut juga menyerukan ikrar pemilu damai yang memuat di antaranya masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dan kepada partai politik dan calon Presiden untuk tidak menyerukan hal hal negatif dan menjatuhkan satu sama lain.

Selain itu, juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya, mengimbau agar tidak mudah menerima berita hoaks dan mendukung penuh KPU untuk mensukseskan pemilu damai.

KPU RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara pileg, termasuk Pemilu Anggota DPD RI, secara serentak dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 pada tanggal 14 Februari 2024.

KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024