Magetan - Bibit (50), seorang ibu rumah tangga warga Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tewas akibat gantung diri di kandang ternak yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu. Kematian Bibit dengan cara yang mengenaskan tersebut pertama kali diketahui suaminya dan anaknya, Titin. "Waktu itu saya dan anak saya, Titin, hendak ke kandang. Saya kaget saat melihat istri saya tergantung di sebuah kayu atas yang ada di kandang tersebut," ujar Kardi kepada wartawan. Pihak keluarga tidak menyangka Bibit tega mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Selama ini korban memang merasa depresi akibat sakit komplikasi yang tak kunjung sembuh. "Istri saya memang selama ini memang sakit. Namun, kami sekeluarga tidak meyangka ia nekad melakukan hal semacam ini," kata Kardi. Polisi yang mendapati laporan warga, langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim identifikasi dari Polres Magetan yang ada di lokasi langsung mengidentifikasi korban. Hasil identifikasi sementara, korban tewas murni akibat gantung diri. Hal ini dilihat dari leher korban yang terdapat bekas jeratan tali yang digunakan untuk gantung diri. Setelah diidentifikasi oleh perugas Polres Magetan, jenazah korban dikembalikan ke pihak keluarga. Jenazah kemudian dibersihkan dan langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sementara, praktisi Psikologi Universitas Merdeka Madiun, Zulin Nurchayati, menyatakan prihatin atas maraknya kejadian bunuh diri yang terjadi di masyarakat. Ia menilai, tindakan terlarang yang dilakukan oleh pelaku bunuh diri tersebut disebabkan karena mental pelaku yang tidak kuat menghadapi tantangan hidup. "Kondisi mental yang tidak kuat tersebut bisa dipengaruhi dari berbagai faktor, di antaranya karena tekanan atau depresi akibat ekonomi, moral, ataupun material. Selain itu, juga disebabkan karena kurangnya pengendalian mental pada saat yang bersangkutan berusia anak-anak," terang dosen pengampu psikologo komunikasi ini. Ia menjelaskan, pengendalian mental pada masa pertumbuhan atau anak-anak merupakan kunci sukses bagi seseorang dalam mengatasi berbagai masalah di masa hidupnya mendatang. "Karena itu, untuk mengurangi depresi, hendaknya orang-orang terdekat selalu memberikan dukungan mental agar yang bersangkutan bisa menerapi dirinya sendiri untuk bisa menerima masalah hidup yang dialaminya. Sehingga yang bersangkutan tidak memilih solusi instan atas masalah yang dihadapinya," kata Zulin. Sebelum kasus gantung diri yang dilakukan Bibit, kasus serupa juga dilakukan oleh Kakek Harjo warga Desa tanjung, Kecamatan Bendo, Magetan. Harjo nekad menggantung diri setelah sebelumnya menggantung cucunya Eksa yang masih berusia dua tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011