Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa ikan cupang hasil budi daya warga di kota ini telah menembus pasar ekspor sehingga peternak diharapkan terus mempertahankan kualitasnya.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan terdapat budi daya ikan cupang yang bahkan sudah berkualitas ekspor. Salah satunya di RW 4 dan 5 Lingkungan Dander, Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, yang banyak membudidayakan ikan hias ini hingga diekspor ke berbagai negara.
"Memang kualitasnya bagus dan tidak salah apabila ikan cupang di tempat ini sudah diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia hingga ke Eropa," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia berharap dengan tetap menjaga kualitas maka omzetnya bisa terus meningkat, sehingga tingkat kesejahteraan peternak ikan juga menjadi lebih baik.
"Saya minta para pengusaha terus menjaga kualitas ikan cupangnya agar omzet terus meningkat dan usahanya bisa lebih besar lagi. Para pengusaha ikan cupang ini bisa menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri M Ridwan mengatakan budi daya ikan cupang paling banyak di Kecamatan Pesantren seperti di Kelurahan Ketami, Pesantren, Tempurejo. Namun, saat ini budi daya semakin tersebar di sejumlah daerah lainnya seperti di Kecamatan Kota dan Mojoroto.
Di Kecamatan Pesantren ada sekitar 400 peternak ikan. Hampir semua rumah punya kolam untuk budi daya ikan cupang, baik untuk ekspor maupun untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
"Omzetnya juga besar, per tahun bisa mencapai miliaran rupiaj. Ada juga yang ekspor, bahkan sejak 2015 sudah ada yang ekspor," katanya.
Ia mengatakan permintaan ikan cupang tetap stabil, namun permintaan yang paling tinggi saat pandemi COVID-19. Kualitas juga bagus-bagus.
Pemkot, kata dia, tetap mendampingi para peternak ikan cupang tersebut. Selain memberikan edukasi agar penjualan ikan bisa tembus pasar ekspor, juga mengomunikasikan dengan pihak karantina. Sesuai dengan aturan, untuk hewan juga harus lolos karantina.
Ia juga berharap peternak memanfaatkan kesempatan dengan rencana beroperasinya bandar udara di Kabupaten Kediri.
"Adanya bandara tentunya harus ditangkap dengan bermain lebih taktis. Masyarakat bisa mendapatkan untung atau nilai tambah dengan adanya sarana bandara, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan peternak," kata dia.
Salah seorang pembudi daya ikan cupang asal Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Heru, mengatakan pangsa pasar ikan cupang segala usia, baik anak-anak hingga dewasa.
Ikan ini, kata dia, banyak diminati. Selain warnanya yang menarik, bentuknya juga kecil dan lucu, sehingga orang menyukainya.
"Banyak yang suka dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan ada juga yang sampai ikut kontes ikan cupang dan biasanya mereka memilih yang badannya bagus dan punya warna yang kuat," kata Heru.
Budi daya ikan cupang ini dimulai sejak 1993. Cara budi dayanya pun cukup mudah dan di tempat yang tidak luas pun juga tetap bisa dilakukan.
Heru berharap usahanya ini terus berkembang. Ikan cupang yang dibudidayakan cukup beragam jenisnya. Namun ikan cupang yang memiliki harga relatif mahal adalah jenis plakat RGG/Red Goal Galaxy, Plakat Barong Say, Afatar dan lainnya.
"Kalau saya belum pernah ekspor ikan cupang, tapi Ketua Pokdakan kami pernah kirim ke luar negeri," kata Heru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan terdapat budi daya ikan cupang yang bahkan sudah berkualitas ekspor. Salah satunya di RW 4 dan 5 Lingkungan Dander, Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, yang banyak membudidayakan ikan hias ini hingga diekspor ke berbagai negara.
"Memang kualitasnya bagus dan tidak salah apabila ikan cupang di tempat ini sudah diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia hingga ke Eropa," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia berharap dengan tetap menjaga kualitas maka omzetnya bisa terus meningkat, sehingga tingkat kesejahteraan peternak ikan juga menjadi lebih baik.
"Saya minta para pengusaha terus menjaga kualitas ikan cupangnya agar omzet terus meningkat dan usahanya bisa lebih besar lagi. Para pengusaha ikan cupang ini bisa menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri M Ridwan mengatakan budi daya ikan cupang paling banyak di Kecamatan Pesantren seperti di Kelurahan Ketami, Pesantren, Tempurejo. Namun, saat ini budi daya semakin tersebar di sejumlah daerah lainnya seperti di Kecamatan Kota dan Mojoroto.
Di Kecamatan Pesantren ada sekitar 400 peternak ikan. Hampir semua rumah punya kolam untuk budi daya ikan cupang, baik untuk ekspor maupun untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
"Omzetnya juga besar, per tahun bisa mencapai miliaran rupiaj. Ada juga yang ekspor, bahkan sejak 2015 sudah ada yang ekspor," katanya.
Ia mengatakan permintaan ikan cupang tetap stabil, namun permintaan yang paling tinggi saat pandemi COVID-19. Kualitas juga bagus-bagus.
Pemkot, kata dia, tetap mendampingi para peternak ikan cupang tersebut. Selain memberikan edukasi agar penjualan ikan bisa tembus pasar ekspor, juga mengomunikasikan dengan pihak karantina. Sesuai dengan aturan, untuk hewan juga harus lolos karantina.
Ia juga berharap peternak memanfaatkan kesempatan dengan rencana beroperasinya bandar udara di Kabupaten Kediri.
"Adanya bandara tentunya harus ditangkap dengan bermain lebih taktis. Masyarakat bisa mendapatkan untung atau nilai tambah dengan adanya sarana bandara, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan peternak," kata dia.
Salah seorang pembudi daya ikan cupang asal Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Heru, mengatakan pangsa pasar ikan cupang segala usia, baik anak-anak hingga dewasa.
Ikan ini, kata dia, banyak diminati. Selain warnanya yang menarik, bentuknya juga kecil dan lucu, sehingga orang menyukainya.
"Banyak yang suka dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan ada juga yang sampai ikut kontes ikan cupang dan biasanya mereka memilih yang badannya bagus dan punya warna yang kuat," kata Heru.
Budi daya ikan cupang ini dimulai sejak 1993. Cara budi dayanya pun cukup mudah dan di tempat yang tidak luas pun juga tetap bisa dilakukan.
Heru berharap usahanya ini terus berkembang. Ikan cupang yang dibudidayakan cukup beragam jenisnya. Namun ikan cupang yang memiliki harga relatif mahal adalah jenis plakat RGG/Red Goal Galaxy, Plakat Barong Say, Afatar dan lainnya.
"Kalau saya belum pernah ekspor ikan cupang, tapi Ketua Pokdakan kami pernah kirim ke luar negeri," kata Heru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024