Bupati Ende Djafar H Ahmad menyambut baik pelayaran kapal penumpang dari Surabaya, Jawa Timur, tujuan beberapa pelabuhan di Nusa Tenggara Timur (NTT) karena salah satunya terbilang efektif menekan inflasi. 

Pelayanan kapal penumpang dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Nusa Tenggara Timur selama ini dijalankan oleh perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) dengan mengerahkan unit Kapal Motor (KM) Dharma Rucitra VIII tujuan Labuan Bajo, Lembar dan Sumba.

"Saat ini PT DLU akan menambah unit pelayaran menggunakan KM Dharma Kartika V, menyusul KM Dharma Rucitra VIII yang telah lebih dulu mengarungi pelayaran jurusan Surabaya - Labuan Bajo - Lembar dan Sumba di NTT. Tentu kami menyambut baik," kata Bupati Djafar di Surabaya, Rabu.   

Menurutnya, kehadiran kapal Dharma Rucitra VIII terdahulu telah berhasil membantu perekonomian hingga lebih dari 2 persen di NTT. 

"Bahkan menurunkan angka inflasi dan mendapatkan penghargaan terbaik dari Presiden Joko Widodo," ujarnya. 

Kini harapan sama ia gantungkan pada KM Dharma Kartika V yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 5 Februari 2024.   

"Saya Bupati Ende atas nama teman-teman para bupati di Pulau Timor, Bupati Flores, Bupati Sumba, menyampaikan terima kasih banyak kepada PT DLU karena menghadirkan kapal untuk kami dengan fasilitas yang sangat memadai," katanya.

Lebih lanjut, Bupati Djafar juga mengusulkan agar KM Dharma Kartika V yang melayari Surabaya-Kupang, Lombok, Labuan Bajo akan masuk ke Ende juga. 

"Hadirnya KM Dharma Kartika V ini sangat luar biasa, NTT sangat terbantu. Dulu kapal yang berlayar ke timur itu, mohon maaf, biasanya sudah karatan dengan pelayanan seadanya. Tapi kapal DLU ini luar biasa karena memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang," ucapnya.

Komisaris Utama Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) Fary Djemi Francis, yang juga salah satu tokoh masyarakat asal NTT mengapresiasi pelayanan kapal penumpang milik PT DLU. 

"Pelayanan PT DLU bisa menjadi role model bagi transportasi laut yang telah melengkapi fasilitas kelas atas seperti yang ada di transportasi kereta api," katanya. 

Menurutnya, kehadiran KM Dharma Kartika V dari Surabaya tujuan NTT, dengan tarif mulai dari Rp500 ribu per penumpang tergolong murah, sekaligus menjawab kegelisahan terkait harga tiket pesawat yang melambung tinggi.

"Semoga kapal ini bisa memberikan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, khususnya bagi masyarakat NTT," ujarnya. 

Penasihat Utama PT DLU Bambang Haryo Soekartono mengungkapkan lintasan arah timur memang membutuhkan perhatian khusus.

"Tadi juga dapat masukan dari Putri Pak Djemi, Serena Cosgrova Francis, yang menyarankan PT DLU menambah rute pelayaran transportasi laut di NTT," katanya.

Memang, menurutnya, NTT berbatasan dengan dua negara sekaligus, Australia dan Timor Leste, merupakan wilayah strategis yang perlu mendapat perhatian. 

BHS, sapaan akrabnya, memastikan akan membantu semaksimal mungkin untuk menjaga ketahanan nasional melalui transportasi laut, selain juga mengembangkan pariwisata di NTT. 

"Kami siap melancarkan semua urusan logistik dan penumpang ke NTT. Karena naik pesawat dari Surabaya tujuan Kupang hampir Rp3 juta. Kami siap membantu maksimal untuk menumbuhkan ekonomi lebih besar dari yang ada sekarang ini," ujarnya.
 

Pewarta: Hanif Nasrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024