Surabaya - Transaksi perdagangan antara Jawa Timur dengan Nusa Tenggara Timur pada Januari-September 2011 mencapai Rp2,6 triliun atau meningkat dibandingkan transaksi 2010 sebesar Rp2 triliun. "Transaksi Rp2,6 triliun tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi 2010 sebesar Rp2 triliun," kata Business Development Center (BDC) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Benaya Victorius Jaya, dihubungi dari Surabaya, Kamis. Ia menjelaskan, NTT merupakan daerah yang sangat konsumtif mengingat kebergantungan mereka terhadap berbagai produk konsumsi dari wilayah luar sudah terbangun sejak lama. "Bahkan, tradisi tersebut cenderung sulit dihilangkan," ujarnya. Besaran permintaan pasar NTT, kata dia, mayoritas memang untuk kebutuhan penduduk di delapan kabupaten di wilayah NTT tetapi sekaligus mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah Timor Leste. "Untuk itu, kami yakin pada penghujung tahun 2011 realisasi transaksinya akan meningkat seiring kenaikan permintaan pasar perdagangan NTT," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Nelson Sembiring, menambahkan, pasar perdagangan NTT sangat potensial bagi pengusaha Jatim. "Apalagi hasil tambang di sana memiliki prospek besar seperti mangan dan biji lontar," katanya. Akan tetapi, lanjut dia, untuk mengolah potensi itu kualitas Sumber Daya Manusia di sana minim, sedangkan Jatim dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan ketersediaan SDM yang mumpuni.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011