Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rafael Granada Baay menyatakan kebanggaannya kepada pers di Jawa Timur, karena turut serta menjaga kestabilan dan kondusivitas wilayah.
"Saya bangga dengan media di sini. Bisa menjaga stabilitas wilayah. Meskipun ada permasalahan bahasanya tetap baik dan halus," ucapnya saat kegiatan Coffe Morning Pangdam bersama awak media di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jumat.
Menurut lulusan Akademi Militer 1993 tersebut, Jawa Timur bisa menjadi aman tergantung dari awak medianya, karena yang bisa menggerakkan rakyat salah satunya adalah pers.
"Jatim aman atau tidak tergantung media, karena media itu bisa menggerakkan rakyat bahkan bisa mengamankan suatu wilayah, jadi yang mengamankan itu bukan hanya TNI atau Polri, tapi juga media," ujar mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Republik Indonesia itu.
Oleh karena itu, dirinya bahkan sebelum diangkat menjadi Pangdam, sudah dekat dengan wartawan atau awak media.
"Saya selalu mengumpulkan dan bersilaturahim dengan media sejak dulu, bahkan saat masih mayor," ucapnya.
Selain itu, dengan adanya silaturahim bisa menjadi ajang untuk saling berbagi sebagai upaya menjaga keamanan wilayah.
"Jawa Timur ini seperti kampung saya, jadi akan saya jaga keamanannya bersama teman-teman media. Saya ingin menghafalkan satu persatu, supaya saat di lapangan bisa saling mengenal dan menjaga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai para awak media tergores saat bertugas di lapangan," ujar Jenderal TNI berpangkat dua bintang itu.
"Kita akan sama-sama jaga stabilitas keamanan, jangan sampai orang luar datang bikin masalah di sini. Ayo sama-sama menjaga bersama TNI, Polri, media dan pemerintah daerah," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Lutfil Hakim mengatakan bahwa sinergitas antara TNI dan pers harus terus dijaga untuk memperkuat bangsa ini.
"Karena dengan adanya sinergitas antara TNI dan media, juga saling menjaga maka bangsa ini menjadi kuat," ucapnya.
Terutama, lanjut dia, adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jangan sampai ada yang terprovokasi agar kondusivitas di Jawa Timur terjaga baik.
"Insya Allah Jawa Timur ini aman, jadi ayo jaga kondusivitas ini. Karena ini sekarang masuk dalam kontestasi Pemilu, jadi saya sekaligus berpesan bagi para awak media jangan sampai manas-manasi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan predikat "Sahabat Pers" kepada Mayjen TNI Rafael Granada atas inisiatif baik mengumpulkan awak media.
"Hari ini kita deklarasikan, bahwa Mayjen Rafael Granada sebagai Sahabat Pers," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Saya bangga dengan media di sini. Bisa menjaga stabilitas wilayah. Meskipun ada permasalahan bahasanya tetap baik dan halus," ucapnya saat kegiatan Coffe Morning Pangdam bersama awak media di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jumat.
Menurut lulusan Akademi Militer 1993 tersebut, Jawa Timur bisa menjadi aman tergantung dari awak medianya, karena yang bisa menggerakkan rakyat salah satunya adalah pers.
"Jatim aman atau tidak tergantung media, karena media itu bisa menggerakkan rakyat bahkan bisa mengamankan suatu wilayah, jadi yang mengamankan itu bukan hanya TNI atau Polri, tapi juga media," ujar mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Republik Indonesia itu.
Oleh karena itu, dirinya bahkan sebelum diangkat menjadi Pangdam, sudah dekat dengan wartawan atau awak media.
"Saya selalu mengumpulkan dan bersilaturahim dengan media sejak dulu, bahkan saat masih mayor," ucapnya.
Selain itu, dengan adanya silaturahim bisa menjadi ajang untuk saling berbagi sebagai upaya menjaga keamanan wilayah.
"Jawa Timur ini seperti kampung saya, jadi akan saya jaga keamanannya bersama teman-teman media. Saya ingin menghafalkan satu persatu, supaya saat di lapangan bisa saling mengenal dan menjaga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai para awak media tergores saat bertugas di lapangan," ujar Jenderal TNI berpangkat dua bintang itu.
"Kita akan sama-sama jaga stabilitas keamanan, jangan sampai orang luar datang bikin masalah di sini. Ayo sama-sama menjaga bersama TNI, Polri, media dan pemerintah daerah," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Lutfil Hakim mengatakan bahwa sinergitas antara TNI dan pers harus terus dijaga untuk memperkuat bangsa ini.
"Karena dengan adanya sinergitas antara TNI dan media, juga saling menjaga maka bangsa ini menjadi kuat," ucapnya.
Terutama, lanjut dia, adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jangan sampai ada yang terprovokasi agar kondusivitas di Jawa Timur terjaga baik.
"Insya Allah Jawa Timur ini aman, jadi ayo jaga kondusivitas ini. Karena ini sekarang masuk dalam kontestasi Pemilu, jadi saya sekaligus berpesan bagi para awak media jangan sampai manas-manasi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan predikat "Sahabat Pers" kepada Mayjen TNI Rafael Granada atas inisiatif baik mengumpulkan awak media.
"Hari ini kita deklarasikan, bahwa Mayjen Rafael Granada sebagai Sahabat Pers," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024