Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Jawa Timur mencatat capaian pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk putaran pertama yang digelar pada 15-21 Januari 2024 menyentuh angka 103,64 persen.
"Capaian Sub PIN Polio sebanyak 341.612 anak atau 103,64 persen," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi target yang dicanangkan, yakni sebanyak 329.616 anak usia 0-7 tahun atau usia 8 tahun kurang sehari.
Nanik menyebut persentase pemberian imunisasi atau vaksin polio bagi anak di Kota Surabaya tak bisa dilepaskan dari kesedaran masyarakat di wilayah setempat.
"Tidak ada kendala yang berarti, karena kesadaran masyarakat soal pentingnya pemberian imunisasi Sub PIN Polio dari sudut pandang kesehatan sudah sangat membaik," ujarnya.
Kendati demikian, Nanik tak memungkiri masih ada segilintir orang tua yang enggan mengikutsertakan anaknya pada gelaran Sub PIN Polio putaran pertama.
Namun permasalahan itu bisa diatasi melalui pola sosialisasi, baik menggandeng petugas lintas sektor maupun dengan kampanye sosial media.
"Sosialisasi Sub PIN Polio melalui media sosial, selebaran, poster, pemutaran video dan suara bapak Walikota di tempat-tempat strategis, agar hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan Sub PIN Polio dapat diminimalisasi," katanya.
Selain itu, Dinkes setempat juga melakukan percepatan Sub PIN Polio dengan menyebar lokasi pelaksanaan di setiap balai RW dan menerapkan strategi penyisiran atau sweeping ke rumah warga.
Cara tersebut untuk memastikan bahwa anak-anak yang masuk kategori Sub PIN Polio bisa terimunisasi secara maksimal.
"Tim Puskesmas ke rumah sasaran secara kolaboratif bersama kecamatan, kelurahan, Tim Penggerak (PPK) PKK, Kader Surabaya Hebat (KSH), RT/RW dan sivitas akademika yang terlibat dalam tim Sub PIN Polio Kota Surabaya," ucapnya.
Selain itu, Dinkes juga membuka sentra pos pelayanan Sub PIN Polio di tempat umum, seperti di stasiun, terminal, mal, pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi, dan arena bermain anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Capaian Sub PIN Polio sebanyak 341.612 anak atau 103,64 persen," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi target yang dicanangkan, yakni sebanyak 329.616 anak usia 0-7 tahun atau usia 8 tahun kurang sehari.
Nanik menyebut persentase pemberian imunisasi atau vaksin polio bagi anak di Kota Surabaya tak bisa dilepaskan dari kesedaran masyarakat di wilayah setempat.
"Tidak ada kendala yang berarti, karena kesadaran masyarakat soal pentingnya pemberian imunisasi Sub PIN Polio dari sudut pandang kesehatan sudah sangat membaik," ujarnya.
Kendati demikian, Nanik tak memungkiri masih ada segilintir orang tua yang enggan mengikutsertakan anaknya pada gelaran Sub PIN Polio putaran pertama.
Namun permasalahan itu bisa diatasi melalui pola sosialisasi, baik menggandeng petugas lintas sektor maupun dengan kampanye sosial media.
"Sosialisasi Sub PIN Polio melalui media sosial, selebaran, poster, pemutaran video dan suara bapak Walikota di tempat-tempat strategis, agar hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan Sub PIN Polio dapat diminimalisasi," katanya.
Selain itu, Dinkes setempat juga melakukan percepatan Sub PIN Polio dengan menyebar lokasi pelaksanaan di setiap balai RW dan menerapkan strategi penyisiran atau sweeping ke rumah warga.
Cara tersebut untuk memastikan bahwa anak-anak yang masuk kategori Sub PIN Polio bisa terimunisasi secara maksimal.
"Tim Puskesmas ke rumah sasaran secara kolaboratif bersama kecamatan, kelurahan, Tim Penggerak (PPK) PKK, Kader Surabaya Hebat (KSH), RT/RW dan sivitas akademika yang terlibat dalam tim Sub PIN Polio Kota Surabaya," ucapnya.
Selain itu, Dinkes juga membuka sentra pos pelayanan Sub PIN Polio di tempat umum, seperti di stasiun, terminal, mal, pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi, dan arena bermain anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024