Mojokerto - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto meminta kepada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di daerah rawan bencana untuk selalu siaga pada saat hujan, guna mengantisipasi terjadinya tanah longsor. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Endang Sri W, Selasa, mengatakan dengan menyiagakan puskesmas di daerah rawan bencana tersebut, diharapkan bisa menolong korban jika sewaktu waktu ada bencana alam seperti tanah longsor. "Kami meminta puskesmas yang ada khususnya yang berada di daerah bencana atau sekitarnya untuk siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung menolong korbannya," ucapnya. Ia mengemukakan, selain menyiagakan sejumlah puskesmas yang ada di kawasan rawan bencana, pihaknya juga akan menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan penanganan terhadap korban. Tim tersebut, kata dia, dibagi dalam dua tim lagi yang bekerja selama musim hujan, terutama untuk mengantisipasi bencana banjir dan juga tanah longsor yang mungkin bisa terjadi sewaktu-waktu. "Tim terbagi dari dua kelompok, masing - masing tim A, menanggani pemanggulan bencana dan pencegahan Penyakit serta Tim B menangani penanggulangan penyakit," paparnya. Ia menyebutkan, tim akan bekerja terutama saat bencana banjir terjadi karena tim tersebut sengaja disiapkan saat bencana banjir terjadi Kabupaten Mojokerto. Pada saat musim hujan seperti ini dirinya juga mengimbau masyarakat supaya menjaga kebersihan lingkungan karena saat musim hujan banyak penyakit yang menyerang manusia, sehingga dibutuhkan kewaspadaan masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan. "Saat musim hujan banyak wabah penyakit yang mudah menyerang manusia. Apalagi dengan adanya wabah diare dan demam berdarah yang mudah menyerang saat musim hujan," tuturnya. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar menjaga kesehatan. Karena sebenarnya, penyakit saat musim hujan bisa dicegah dengan mudah. Namun jika lalai, penyakit tersebut bisa mematikan. "Saat musim hujan seperti saat ini, masyarakat harus melakukan 3M, yakni menguras tempat-tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas. Dengan antisipasi 3M tersebut, ancaman wabah demam berdarah tidak sampai terjadi," katanya.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011