Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang kembali erupsi dengan tinggi letusan yang teramati sekitar 600 meter di atas puncak pada Rabu.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 17 Januari 2024, pukul 06.25 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak ± 4276 m di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya yang diterima di Jember, Rabu.
Yadi menjelaskan, saat erupsi kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut.
"Berdasarkan pengamatan kegempaan tercatat 24 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14-22 mm, dan lama gempa 48-127 detik, kemudian satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 50 detik," katanya.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan jumlah letusan Gunung Semeru yang tercatat sebanyak tiga kali sejak awal 1 Januari hingga 17 Januari 2024.
Status Gunung Semeru masih pada level III atau siaga, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Yadi Yuliandi menjelaskan, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu -pijar-," katanya.
Petugas juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, beberapa kali erupsi Gunung Semeru pada Januari 2024 tidak berdampak signifikan, karena zona merah di lereng gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu sudah dikosongkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 17 Januari 2024, pukul 06.25 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak ± 4276 m di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya yang diterima di Jember, Rabu.
Yadi menjelaskan, saat erupsi kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut.
"Berdasarkan pengamatan kegempaan tercatat 24 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14-22 mm, dan lama gempa 48-127 detik, kemudian satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 50 detik," katanya.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan jumlah letusan Gunung Semeru yang tercatat sebanyak tiga kali sejak awal 1 Januari hingga 17 Januari 2024.
Status Gunung Semeru masih pada level III atau siaga, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Yadi Yuliandi menjelaskan, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu -pijar-," katanya.
Petugas juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, beberapa kali erupsi Gunung Semeru pada Januari 2024 tidak berdampak signifikan, karena zona merah di lereng gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu sudah dikosongkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024