Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, Jawa Timur, siap berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk menyukseskan program antara lain penanganan kemiskinan dan pendidikan.
Ketua PMII Banyuwangi M Haddad Alwi Nasyafiallah mengatakan bahwa anggota organisasi kemahasiswaan yang tersebar di berbagai kampus di Banyuwangi bisa menjadi agen mengoptimalkan fungsi untuk berkontribusi kepada masyarakat.
"Maka kami ingin berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar peran serta kami ke masyarakat lebih maksimal," kata dia dalam keterangan di Banyuwangi, Selasa.
Dia mengatakan PMII Banyuwangi sebagai organisasi kemahasiswaan di berbagai kampus bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk berkontribusi bagi masyarakat.
"Terutama program-program yang bersentuhan langsung dengan pendidikan anak muda dan peningkatan sumber daya manusia atau SDM," ujar dia.
Baca juga: Sasar 174.237 anak, Pemkab Banyuwangi gelar vaksinasi polio
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas kesediaan pengurus PMII Banyuwangi yang baru terbentuk tersebut untuk berkolaborasi dengan pemkab dalam mendukung pembangunan.
Ia menyebut PMII telah memiliki rekam jejak panjang dalam bersinergi dengan Pemkab Banyuwangi.
"Justru pemkab sangat butuh kepedulian dan partisipasi masyarakat karena beberapa program prioritas pemkab sangat membutuhkan peran serta banyak pihak dalam mencapai target yang diharapkan," kata dia.
Terkait dengan program penurunan kemiskinan, katanya, angka kemiskinan Banyuwangi saat ini tercatat 7,34 persen, terendah dalam sejarah Banyuwangi.
"Silakan kawan-kawan PMII ikut mengawasi pelaksanaan program-program penanganan kemiskinan, laporkan kepada desa atau kelurahan apabila ada warga terdekatnya yang belum tertangani agar bisa mendapatkan penanganan segera. Kalau bisa ikut menangani langsung itu lebih baik lagi," ujar Ipuk.
Di bidang pendidikan, Pemkab Banyuwangi memiliki berbagai program, seperti Garda Ampuh, yakni gerakan mengembalikan anak-anak putus sekolah agar bisa bersekolah lagi, bantuan dana pendidikan mulai tingkat SD-SMA berupa uang saku dan transpor serta program beasiswa kuliah hingga lulus.
Selain itu, program peningkatan keterampilan masyarakat berupa pelatihan dan kursus bagi masyarakat.
"Kami persilakan kawan-kawan untuk ikut menyukseskan semua program tersebut. Silakan berkomunikasi dengan jajaran pemkab untuk ikut terlibat atau bisa juga menyumbangkan ide dan gagasannya. Kami gembira untuk menerima berbagai masukan," kata Bupati Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua PMII Banyuwangi M Haddad Alwi Nasyafiallah mengatakan bahwa anggota organisasi kemahasiswaan yang tersebar di berbagai kampus di Banyuwangi bisa menjadi agen mengoptimalkan fungsi untuk berkontribusi kepada masyarakat.
"Maka kami ingin berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar peran serta kami ke masyarakat lebih maksimal," kata dia dalam keterangan di Banyuwangi, Selasa.
Dia mengatakan PMII Banyuwangi sebagai organisasi kemahasiswaan di berbagai kampus bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk berkontribusi bagi masyarakat.
"Terutama program-program yang bersentuhan langsung dengan pendidikan anak muda dan peningkatan sumber daya manusia atau SDM," ujar dia.
Baca juga: Sasar 174.237 anak, Pemkab Banyuwangi gelar vaksinasi polio
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas kesediaan pengurus PMII Banyuwangi yang baru terbentuk tersebut untuk berkolaborasi dengan pemkab dalam mendukung pembangunan.
Ia menyebut PMII telah memiliki rekam jejak panjang dalam bersinergi dengan Pemkab Banyuwangi.
"Justru pemkab sangat butuh kepedulian dan partisipasi masyarakat karena beberapa program prioritas pemkab sangat membutuhkan peran serta banyak pihak dalam mencapai target yang diharapkan," kata dia.
Terkait dengan program penurunan kemiskinan, katanya, angka kemiskinan Banyuwangi saat ini tercatat 7,34 persen, terendah dalam sejarah Banyuwangi.
"Silakan kawan-kawan PMII ikut mengawasi pelaksanaan program-program penanganan kemiskinan, laporkan kepada desa atau kelurahan apabila ada warga terdekatnya yang belum tertangani agar bisa mendapatkan penanganan segera. Kalau bisa ikut menangani langsung itu lebih baik lagi," ujar Ipuk.
Di bidang pendidikan, Pemkab Banyuwangi memiliki berbagai program, seperti Garda Ampuh, yakni gerakan mengembalikan anak-anak putus sekolah agar bisa bersekolah lagi, bantuan dana pendidikan mulai tingkat SD-SMA berupa uang saku dan transpor serta program beasiswa kuliah hingga lulus.
Selain itu, program peningkatan keterampilan masyarakat berupa pelatihan dan kursus bagi masyarakat.
"Kami persilakan kawan-kawan untuk ikut menyukseskan semua program tersebut. Silakan berkomunikasi dengan jajaran pemkab untuk ikut terlibat atau bisa juga menyumbangkan ide dan gagasannya. Kami gembira untuk menerima berbagai masukan," kata Bupati Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024