Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak masyarakat di kabupaten setempat untuk menyukseskan sub pekan imunisasi nasional (PIN) vaksin tetes polio untuk mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan kelumpuhan.
"Pelaksanaan sub PIN vaksin polio yang digelar secara serentak di Provinsi Jawa Timur dan dilaksanakan dua kali, yakni di bulan Januari dan Februari. Pelaksanaannya fokus pada setiap bayi, baduta, balita dan anak usia sekolah yang berumur 0-7 tahun," katanya di sela kegiatan vaksinasi di Pendopo Desa Medali, Mojokerto, Senin.
Di desa tersebut menyasar 334 balita serta menggelorakan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (Sehati) dengan menyasar ibu-ibu balita.
Ia menjelaskan polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam tubuh dan dikeluarkan oleh tinja.
"Begitu virus polio masuk dalam usus dan ke sistem saraf. Jadi, akan menyebabkan lumpuh kakinya," tuturnya.
Ia mengatakan virus polio mengakibatkan pertumbuhan kaki yang tidak normal. Sehingga, ia mengimbau agar seluruh balita di Kabupaten Mojokerto mengikuti imunisasi polio.
"Jadi, programnya dua kali, nanti semuanya, tidak boleh ada yang tidak ikut diimunisasi," tuturnya.
Terkait pelaksanaan program "Sehati", Bupati Ikfina mengatakan pelaksanaan program ini merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menurunkan angka stunting, AKB, dan AKI. Salah satunya dengan mengupayakan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi dan memberikan ASI eksklusif.
"Karena stunting ini menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting kecerdasanya 20 persen di bawah rata-rata," ujarnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizinya, orang tua wajib memberikan makanan zat pembangun, seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
"Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan anak hanya dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi," ucapnya.
Bupati Ikfina berpesan agar para ibu juga memperhatikan tumbuh kembang anak, sehingga ke depannya anak tersebut menjadi pintar dan berkarakter.
"Anak tidak hanya butuh gizi, tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024