Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni menyatakan usulan mengusung Eri Cahyadi untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 merupakan hasil pertimbangan saran dari "akar rumput".

"Pertama muncul dari ketua kecamatan dan kelurahan melalui rapat kerja daerah di tahun 2022, mempertimbangkan Pak Eri di dalam Pilkada 2024," kata Arif Fathoni kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Jumat.

ia tak memungkiri, meski berbeda kubu saat Pilkada Surabaya 2020, namun hal itu bukan jadi penghalang mengambil langkah mengusung Eri di kontestasi Pilkada tahun ini, apalagi usulan tersebut berasal dari gerakan tingkat bawah partai yang acap kali bersentuhan dan merasakan langsung persoalan masyarakat.

Sebab, kata dia, selama bertugas memimpin Kota Surabaya Eri mampu melakukan banyak inovasi, khususnya peningkatan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan dan penangan stunting dengan konsep kegotongroyongan.

Kemudian, cara kepemimpinan yang ditunjukkan Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya juga senapas dengan kekaryaan partai berlogo pohon beringin.

"Artinya Mas Eri ini benar-benar menjadikan amanah sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat secara jelas, sehingga program-program pemerintahan berjalan dengan baik," ucapnya.

Bahkan, lanjut dia, kinerja Eri juga turut dipantau oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

"DPP sudah memberikan ancang-ancang penugasan kepada Pak Eri Cahyadi, pemberiannya soal waktu saja," ucap dia.

Kendati demikian, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya itu tak memungkiri langkah mengusung Eri juga harus disampaikan kepada PDI Perjuangan.

Eri kini juga masih tercatat sebagai kader "banteng" dan merupakan pengusung Eri yang saat itu berduet dengan Armuji.

Sementara ditanya soal kader internal yang juga punya potensi maju di Pilkada Surabaya, dia menyebut sosok dua anggora DPRD setempat, yakni Akmarawita Kadir dan Pertiwi Ayu Krisna.

"Ada Dokter Akmariwita sama Bu Pertiwi Ayu Krisna, selama ini sudah terbukti elektoral," kata Fathoni.

Terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut tak mengetahui sama sekali soal rencana Golkar mengusung di Pilkada 2024.

"Aku ora ngerti (tidak tahu) itu," kata Eri.

Eri menyebut dirinya masih tak memikirkan langkahnya untuk maju di perebutan kursi Wali Kota Surabaya, pada November 2024, sebab PDI Perjuangan selaku partai pengusung juga belum memberikan arahan apapun soal hal tersebut.

"Saya tergantung ditugaskan partai, mosok ujuk-ujuk munggah (mana mungkin tiba-tiba mencalonkan diri)? Saya harus tegak lurus dengan partai, karena saya juga diangkat dari partai. Jadi partai menugaskan ke manapun, saya harus siap," kata dia.

Sebelumnya, Partai Golkar memberikan sinyal mengusung nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk maju kembali di dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang dijadwalkan digelar serentak pada 27 November 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji menyatakan Eri Cahyadi memang masuk dalam daftar calon kepala daerah yang potensial dan siap diusung maju di Pilkada Kota Surabaya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024