Pemerintah Kabupaten Magetan melakukan mitigasi kerawanan bencana alam di jalur objek wisata Telaga Sarangan menyusul kejadian tanah longsor di kawasan setempat yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Joko Trihono dalam keterangannya di Magetan, Senin, mengatakan mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dan dampak akibat bencana longsor yang rawan di jalur menuju wisata Sarangan.

"Sejauh ini jalur yang representatif untuk dilalui pengunjung yang akan berwisata di Sarangan adalah melalui jalur TKP longsor kemarin," ujar Joko Trihono.

Karenanya, pihaknya bersama OPD terkait lebih intensif mengingatkan para pengguna jalan untuk waspada dan tanggap terhadap bencana tanah longsor di wisata Sarangan yang rawan terjadi saat musim hujan.

Upaya intensif tersebut salah satunya dilakukan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat untuk memasang lebih banyak lagi rambu lalu lintas peringatan rawan bencana yang dapat menjadi petunjuk pengguna jalan.

"Kami akan berkoordinasi dengan Dishub untuk lebih memperbanyak peringatan rawan longsor di sepanjang jalur menuju Telaga Sarangan sehingga pengunjung akan lebih berhati-hati, terlebih di waktu hujan," katanya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Perhutani selaku pemilik lahan hutan, untuk mengantisipasi potensi longsor pada jalur yang dilalui pengunjung Sarangan.

Adapun, objek wisata Sarangan menjadi andalan dan tujuan utama pengunjung saat berwisata ke Kabupaten Magetan.

Objek wisata yang berada di Lereng Gunung Lawu itu mempunyai daya tarik tersendiri, sekaligus sisi lainnya rawan longsor yang perlu menjadi perhatian pemda setempat.

Sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di jalur menuju tempat wisata Telaga Sarangan di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan akibat hujan intensitas tinggi pada Jumat (5/1).

Saat kejadian, material longsor dari tebing berupa tanah dan batu akibat pohon tumbang di kawasan tersebut menimpa tiga orang pengendara sepeda motor yang sedang melintas. Mereka adalah Daffa, ibu, dan bibinya yang tertimpa guguran longsor.

Para korban lalu dievakuasi petugas BPBD setempat ke Puskesmas Plaosan. Korban Daffa lalu dirujuk ke RSUD dr Sayidiman Magetan karena tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia, sedangkan ibu dan bibinya luka ringan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024