PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan pembiayaan kepada 19,5 juta pelaku usaha ultra mikro dan mikro dan memiliki 15,2 juta nasabah aktif hingga akhir tahun 2023. 
 
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengemukakan jumlah nasabah aktif PNM terus mengalami peningkatan. Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, jumlah nasabah aktif PNM yang semula 443 ribu orang di tahun 2016, telah menjadi 15,2 juta nasabah di akhir tahun 2023.

"Program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) yang diluncurkan PNM di tahun 2015 telah membantu memberikan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM dari Sabang sampai Merauke," katanya dalam rilis yang diterima, Minggu. 

Ia menambahkan program ini menjangkau pelaku usaha ultra mikro dan UMKM di 6.165 kecamatan, 435 kabupaten dan kota di 35 provinsi di Indonesia.

Jumlah pembiayaan yang dikucurkan dalam dalam lima tahun terakhir mencapai hampir Rp195 triliun, tahun 2019 sebesar Rp24,06 triliun, tahun 2020 sebesar Rp23,72 triliun, tahun 2021 sebesar Rp34,52 triliun, tahun 2022 sebesar Rp42,59 triliun, dan tahun 2023 sebesar Rp70 triliun.

PNM, kata dia, merupakan program pemberdayaan UMKM dan perempuan paling strategis saat ini.

Presiden Jokowi pun dengan bangga menceritakan keberhasilan program PNM Mekaar di side event di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, pada 30 Oktober 2021. Pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara maju itu membahas pemberdayaan UMKM dan peran perempuan.

Ia juga menambahkan, nonperforming loan (NPL) dari pembiayaan Mekaar berada di kisaran 0,5 persen gross. Keberadaan PNM sebagai bagian dari holding pembiayaan ultra mikro bersama BRI dan PT Pegadaian telah memudahkan masyarakat mengakses lembaga pembiayaan dengan cepat dan efisien.

Bahkan, setelah didirikannya holding ultra mikro oleh pemerintah pada September 2021, dengan PNM menjadi salah satu bagiannya, PNM menjadi lebih mampu mengatrol kinerjanya sebagai lembaga pembiayaan dari konvensional menjadi digital. 

Saat ini jumlah debitur digital melalui "UMi Corner" telah mencapai 64 ribu nasabah dari target 60 ribu nasabah. Database nasabah yang sudah terintegrasi sebanyak 15,1 juta dan pencairan cashless sudah 98,38 persen.

"Nasabah PNM yg memiliki rekening Simpedes UMi sebanyak 13,5 juta orang," kata Arief Mulyadi. 

Ia menambahkan nasabah BUMN pembiayaan kini dengan mudah mendapatkan dan mengaktivasi rekening tabungan.

Data PNM, posisi saldo di rekening Simpedes sampai dengan 31 Desember 2023 mencapai Rp1,55 triliun dengan rata-rata saldo Rp115 ribu per rekening.

Tak hanya akses pembiayaan, melalui holding ultra mikro, nasabah Mekaar bisa mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi Agen BRILink Mekaar. Sampai akhir tahun lalu, jumlah agen BRILink Mekaar sudah mencapai 152 ribu agen. Hal ini tentu membantu transaksi keuangan usaha sesama nasabah dan masyarakat sekitarnya.

Arief mengatakan PNM juga tak sekadar menyalurkan pembiayaan, tetapi juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan berbentuk kegiatan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) Nasabah.

Selama tahun 2023 PNM telah membentuk 20 Kampung Madani dan 537 klasterisasi dengan 249,514 orang Ketua Kelompok sebagai Mitra Pemberdayaan. Lembaga ini juga telah membantu lebih dari 1 juta nasabah untuk mendapatkan Sertifikasi Halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024