Yayasan Plato bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) Integrasi Layanan OCSEA untuk meningkatkan kapasitas penyedia layanan dan aparat penegak hukum dalam penanganan kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring.
 
Project Manager OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse) Wilayah Jawa Timur Yugi Nurharianti di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, mengatakan kolaborasi antar-layanan dalam hal ini menjadi krusial.
 
"Mengingat dalam hasil studi baseline terhadap perilaku daring anak menunjukkan bahwa anak-anak masih rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi seksual di dunia maya serta berpotensi menjadi korban kekerasan seksual serta berpotensi berhadapan dengan hukum," ujarnya.
 
Untuk itu, kata dia, Yayasan Plato melibatkan berbagai pemangku kebijakan penyedia layanan yang berkaitan dengan anak untuk menguatkan respon OCSEA, mulai dari dinas yang menangani bidang sosial, anak dan bidang hukum, serta polsek dan polres.
 
Baca juga: Pemkot Surabaya tak segan copot kepala sekolah yang masih tarik iuran ke pelajar

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para tenaga penyedia layanan dan aparat penegak hukum dalam penanganan kasus secara terpadu," ujarnya.
 
Dia menegaskan Program SETARA-OCSEA akan terus memperkuat kerja sama untuk perlindungan anak.
 
"Sehingga diharapkan di Surabaya dapat melakukan deteksi dini dan melakukan respons sesuai wilayah kerja masing-masing dan membawa Surabaya menjadi semakin layak anak," katanya.
 
Sementara itu Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Thussy Apriliyandari berharap kegiatan ini dapat memperkuat upaya perlindungan anak dari risiko kekerasan dan eksploitasi seksual di dunia maya. 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023