Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan fokus pada upaya untuk menghadirkan inovasi layanan kepesertaan guna menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Asisten Deputi SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII, Ayu Budi Mursintawati di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan hingga November 2023 Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan jaminan pelayanan untuk 37.743.129 penduduk di Jawa Timur.
"Saat ini, kurang lebih 91,36 persen penduduk di Provinsi Jawa Timur memiliki jaminan pelayanan kesehatan," kata Ayu.
Ayu menjelaskan, di Jawa Timur, dari total 38 kabupaten kota yang ada di wilayah tersebut, sebanyak 25 kabupaten kota telah berhasil memberikan jaminan pelayanan kesehatan minimal 95 persen kepada masyarakatnya.
Dengan kondisi itu, lanjutnya, maka sebanyak 25 kabupaten kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur itu meraih predikat Universal Health Coverage (UHC). Dengan cakupan kepesertaan yang terus bertambah, pihaknya juga memperluas jalinan kerja sama untuk pelayanan optimal.
BPJS Kesehatan di Provinsi Jawa Timur, saat ini menjalin kerja sama dengan 2.781 fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama dan 417 faskes rujukan tingkat lanjutan atau rumah sakit, dalam upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN.
Baca juga: PWI Malang Raya lindungi pengurus dengan BPJS Ketenagakerjaan
"Untuk memastikan peserta JKN mendapatkan pelayanan dengan baik, kami bersama mitra fasilitas kesehatan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Roni Kurnia Hadi Permana menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan inovasi dalam penyelenggaraan program JKN, dimana pada 2023 dicanangkan sebagai Tahun Transformasi Mutu Layanan.
Ia menambahkan, Transformasi Mutu Layanan BPJS Kesehatan tersebut dilakukan dengan merujuk pada harapan peserta JKN pada setiap titik layanan baik dari BPJS Kesehatan maupun Fasilitas Kesehatan yang ada.
“Dengan mengusung tagline Cepat, Mudah dan Setara, diharapkan BPJS Kesehatan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN," katanya.
Menurutnya, pelayanan tersebut mencakup kemudahan akses layanan kesehatan dan administrasi layanan kesehatan, kecepatan antrean pelayanan di faskes dan respon pelayanan informasi serta tidak adanya perbedaan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (setara).
Dalam hal akses layanan administrasi JKN, lanjutnya, BPJS Kesehatan berinovasi melalui tersedianya BPJS Keliling (Mobile Customer Service) dan Anjungan Mandiri (AMAN) JKN. Kemudian, disediakan layanan digital melalui Aplikasi Mobile JKN.
"BPJS Kesehatan selalu mencari cara untuk memberikan layanan prima bagi peserta, inovasi- inovasi yang kami keluarkan tentunya demi memudahkan peserta JKN terhadap akses administrasi dan kepesertaan memanfaatkan teknologi informasi," tambahnya.
Namun, lanjutnya, pihaknya memahami bahwa tidak seluruh masyarakat memiliki akses terhadap teknologi dan informasi, sehingga BPJS Keliling bisa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pedalaman.
Sedangkan dalam hal kemudahan akses layanan JKN di Fasilitas Kesehatan, BPJS Kesehatan menyediakan antrean online, display informasi ketersediaan kamar rawat inap, telemedicine dan skrining riwayat kesehatan.
"Kami menyadari bahwa ketika berbicara mengenai BPJS Kesehatan, tidak akan terlepas dari isu pelayanan kesehatan. Ini juga yang menjadi perhatian kami dalam penguatan pelayanan prima," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023