Tuban - Harga kambing kurban di sejumlah pasar hewan di Tuban mulai merangkak naik sekitar Rp300 ribu perkilogram, mendekati Hari Raya Idul Adha ini. "Naiknya harga kambing terjadi sudah dua pekan ini, termasuk jumlah pembeli juga ikut meningkat," kata seorang pedagang kambing di Pasar Kambing di Desa Kedungombo, Kecamatan Semanding, Ruslan (45), Kamis. Menurut pedagang asal Desa Sugiharjo, Kecamatan Kota itu, dalam sepekan terakhir dirinya selalu datang ke pasar setempat dengan membawa lima ekor kambing dan bisa terjual tiga ekor kambing/harinya. Sebelum itu, dirinya hanya mampu menjual satu ekor kambing/harinya. Harga kambing yang diminati masyarakat yang akan dimanfaatkan untuk kurban, berkisar Rp1 juta hingga Rp2,5 juta. Meski demikian, lanjutnya, para pedagang kambing di pasar setempat juga menyediakan kambing kurban yang harganya hanya Rp800 ribu/ekor. "Kambing dagangan saya sudah laku sekitar 15 ekor kambing," kata pedagang kambing asal Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Darkum (39), menjelaskan. Namun, menurut Ruslan dan Darkum, meningkatnya penjualan kambing kurban di pasar setempat, termasuk juga di pasar kambing lainnya, seperti di Kecamatan Rengel, Tambakboyo, menurun dibandingkan penjualan kambing pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu. Hal itu, katanya, terjadi karena masyarakat lebih senang membeli sapi dengan cara urunan. Ia mengambarkan, karena harga kambing terendah berkisar Rp1 juta, dengan melakukan patungan tujuh orang sudah bisa membeli sapi untuk kurban. "Harga sapi kurban rata-rata Rp7 juta," jelasnya. Di pasar setempat, jelas Ruslan, pembelinya tidak hanya lokal Tuban, juga Bojonegoro, Lamongan, Surabaya, bahkan pedagang Madura. Hanya saja, para pedagang Madura, lebih senang memilih kambing kurban yang harganya Rp800 ribu/ekor. "Di sini ada puluhan pedagang kambing, dan pasar kambing di sini tidak mengenal pasaran, jadi selalu ada pedagang yang menjual kambing," tutur Ruslan, menambahkan. Selama ini, kata Darkum dan Ruslan, pedagang kambing di Tuban, tetap menjual dagangannya di pasar hewan yang tersedia, tidak pernah menjajakan kambingnya di tepi jalan, sebagaimana yang terjadi di Bojonegoro. Menjawab pertanyaan, menurut keduanya, menjelang Hari Raya Idul Adha ini, belum ada petugas dari jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) yang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dipasarkan para pedagang. "Belum ada petugas yang memeriksa kesehatan kambing kurban yang kami jual," kata Darkum, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011