Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menilai calon presiden Anies Baswedan tampil lebih dominan ketimbang dua pesaingnya, karena mampu mengombinasikan antara nilai substansi dan gimik saat debat perdana.

"Harus saya akui Pak Anies lebih proporsional karena bisa mengombinasikan gimik dan substansi, jadi dalam konteks debat kemarin Pak Anies lebih dominan," kata Fahrul di Surabaya, Rabu.

Keunggulan Anies juga dipengaruhi perubahan gaya pembawaan dari dua kompetitornya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Fahrul menyebut Ganjar di debat kemarin mengalami pergeseran gaya komunikasi ketimbang sebelum ditetapkan sebagai calon presiden.

Jika dahulu Ganjar lebih kental dengan nuansa gimik, maka pada debat kemarin mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu lebih tampil serius.

Fahrul pun memperkirakan pergeseran gaya komunikasi politik Ganjar Pranowo, salah satunya dikarenakan adanya dinamika internal di kubu PDI Perjuangan. 

"Mungkin terjadi dikarenakan dinamika PDI Perjuangan dan Pak Jokowi, bawaannya Pak Ganjar lebih serius," ujarnya.

Sedangkan, calon Presiden Prabowo Subianto lebih dominan dengan penampilan gimik pada debat tersebut, dikarenakan ingin lebih mendekatkan diri ke kalangan milenial dan generasi z.

Penampilan Prabowo itu disebutnya jauh berbeda ketimbang debat di tahun 2014 dan 2019. Di dua edisi itu Ketua Umum Gerindra cenderung tampil "berapi-api".

"Jadi butuh sentuhan yang tak sekadar substantif tetapi bisa lebih mudah dicerna, aspek pernak-perniknya juga, bahkan lebih banyak," katanya.

Karena itu, menurut dia tim internal di kubu pasangan Ganjar maupun Prabowo punya pekerjaan rumah untuk menyeimbangkan proporsi antara substansi dan gimik.

"Kemarin itu masih awal, jadi lebih pada tebar pesona tetapi yang berikutnya ini sangat penting untuk pendalaman data dan analisa," ucapnya.

Sementara, Fahrul menyebut masing-masing calon presiden pada debat kemarin malam sudah mampu tampil bagus dengan saling beradu gagasan.

"Sesi debat ini sebagai tambahan materi bagi mereka para calon pemilih, khususnya swing voter sehingga bisa lebih mempertimbangkan pilihan mereka ke depan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar lima kali debat calon presiden-wakil presiden, yakni mulai 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Pada jadwal debat pertama dibuka dengan tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Kemudian, di tanggal 22 Desember 2023, tema debat yang diambil adalah pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Pada tanggal 7 Januari atau agenda debat ketiga mengangkat persoalan Ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), infrastruktur, keuangan, dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) RI.

Selanjutnya di tanggal 21 Januari 2024 tema debatnya adalah energi, sumber daya alam, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.

Pada 4 Februari 2024 atau sesi debat terakhir mengangkat tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
 
Masa kampanye ditetapkan mulai Selasa, 28 November 2023 hingga tanggal 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023