Sebanyak 60 mahasiswa arsitektur Petra Christian University (PCU) Surabaya yang sedang menjalani mata Studio Merancang 1 membuat pohon Natal setinggi lima meter dengan memanfaatkan bahan dari plastik antiair.

Dosen dan Kepala Studio Merancang 1 Christine Wonoseputro, S.T., M.ASD menyebut alasan pemilihan plastik pembuatan pohon Natal itu dikarenakan lebih kuat ketika harus ditempatkan di luar ruangan, apalagi saat ini sedang musim hujan.

"Bahannya harus dibuat dari bahan kedap air, tetapi nuansa Tiongkok peranakan yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus muncul, saya coba tawarkan ke para mahasiswa ternyata mereka sangat menyambut dengan antusias," kata Christine melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu.

Christine mengatakan pohon Natal yang dibuat oleh puluhan mahasiswanya memadukan tema ke-Indonesiaan dan Tionghoa.

"Karena itu pohon Natal ini banyak didominasi oleh nuansa warna merah dan putih dengan sentuhan ornamen Tionghoa berwarna merah muda, kuning, dan cokelat muda," ujarnya.

Butuh waktu setidaknya 10 jam untuk merampungkan seluruh pengerjaan pohon Natal tersebut.

Sementara itu, mahasiswa PCU juga membuat pohon Natal yang dihiasi 183 kipas kertas khas Tionghoa dan 205 lampion berwarna merah dengan tinggi tujuh meter.

Konsep dua pohon Natal itu memang menyesuaikan dengan tema besar perayaan yang diambil PCU, yakni "Natal di Negeri China".

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023