Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau warganya mewaspadai cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang yang mulai terjadi sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk mawas diri dan berdoa agar Kota Surabaya diberi keselamatan," kata Wali Kota Eri dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.

Imbauan tersebut disampaikan Wali Kota Eri setelah Kota Surabaya diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (7/12) malam yang mengakibatkan sejumlah kawasan sempat terjadi genangan di 24 titik dan pohon tumbang di 76 titik di Kota Surabaya.

"Itu adalah hujan tidak seperti biasa, yang sudah diramalkan BMKG. Maka saya minta tolong kepada warga Surabaya untuk berdoa. Kalau melihat wilayah lain, setelah hujan pasti banjir, tidak seperti Surabaya, setelah hujan langsung surut," katanya.

Wali Kota Eri khawatir selama musim hujan bulan ini akan rawan terjadi pohon tumbang sehingga diharapkan tidak berteduh di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai angin kencang.

Tak hanya meminta warga waspada, lanjut dia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, sudah melakukan perantingan pohon secara masif untuk mencegah adanya pohon tumbang.

"Yang saya khawatirkan bukan malah airnya, tapi tumbangnya pohon. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Maka itu saya berharap kalau hujan angin seperti kemarin jangan berteduh di bawahnya pohon, kalau sudah karena alam tidak bisa dilawan. Cuma bisa minta doanya warga Surabaya," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan Pemkot Surabaya masih berjibaku mengatasi genangan atau banjir hingga 2024.

Dia menjelaskan prioritas penanganan banjir di 2024 adalah untuk perbaikan di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.

"Jadi kami juga lakukan perbaikan. Pada 2023, penanganan banjir jadi prioritas kami. Kalau di 2023 prioritas kami sudah tidak banjir semua. Ini kan yang masuk prioritas tahun 2024, karena anggarannya besar," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023